YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Universitas Ahmad Dahlan (UAD), tahun ajaran 2022/2023 menerima total 78 mahasiswa Internasional. Mereka kini mulai mengikuti kuliah secara luar jaringan (Luring) setelah dibukanya perbatasan antar negara dan dizinkannya penerbangan internasional.
Dijelaskan Ida Puspita, MA Res, Kepala Bidang Kerja Sama Luar Negeri, mahasiswa internasional tersebut belajar di beberapa program studi. Ada 40 mahasiswa berasal Tiongkok belajar di UAD.
“Sebanyak 10 mahasiswa berasal dari Guangxi University of Foreign Languages (GUFL) di Program Studi Sastra Indonesia. Kemudian 10 mahasiswa dari Guangxi University for Nationalities (GXUN) belajar di Program Studi Manajemen, dan 20 mahasiswa belajar di Program Studi Sastra Indonesia dengan skema 2+2,” kata Ida Puspita.
Selain dari Cina, tambah Ida, UAD juga menerima empat mahasiswa program regular dari Thailand. Tiga mahasiswa mendapatkan beasiswa dari UAD untuk belajar pada Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Satu mahasiswa melalui jalur mandiri belajar di Program Studi Sastra Inggris.
Empat mahasiswa dari Universiti Malaya melalui Program Asian International Mobility for Students (AIMS) belajar pada Program Studi Bahasa dan Sastra Arab. Kemudian 28 mahasiswa dari beberapa universitas mitra UAD di Malaysia, Mesir, dan Brunei Darussalam mengikuti short course yang tersebar di semua Program Studi di Fakultas Agama Islam.
Tahun ini UAD juga menerima satu mahasiswa regular dari India yang belajar di Program Studi Manajemen. Untuk pertama kali, UAD menerima satu mahasiswa dari Nigeria yang akan belajar di Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif yang mendapatkan beasiswa Hafiz Qur’an dari UAD.
“Mulai tahun ini, sesuai dengan peraturan pemerintah, UAD memberikan pilihan
mahasiswa untuk bisa mengikuti kuliah secara Luring dan atau Daring. Sehingga mahasiswa asing mulai berdatangan sejak bulan September 2022,” kata Ida Puspita.
Dari 78 mahasiswa, kata Ida, 20 mahasiswa sudah datang di Yogyakarta dan mengikuti kelas secara Luring. Mereka berasal dari Tiongkok, Malaysia, India dan Thailand, sedang 58 mahasiswa lainnya mengikuti kuliah secara Daring.
Pada masa pandemi Covid-19, UAD tetap menerima mahasiswa yang internal yang kuliah secara Daring. Ida Puspita bersykur bahwa keberadaan mahasiswa asing di UAD tidak pernah kosong meskipun dalam kondisi pandemi.
Animo mahasiswa asing belajar di UAD tetap ada walaupun pembelajarannya
dilakukan secara Daring. Dengan mulai dibukanya pintu penerbangan internasional karena pandemi mulai melandai di beberapa negara, mahasiswa internasional UAD yang memilih kuliah secara Luring di kampus perlahan-lahan mulai meningkat kembali.
“Meskipun masih ada sebagian mahasiswa asing yang memilih tetap berkuliah secara Daring karena masih ada pembatasan dari negara mereka. Program studi di UAD juga sudah banyak yang membuat kegiatan Summer Course berkredit baik secara online atau hybrid sehingga jumlah mahasiswa asing tetap ada selama masa pandemi,” jelas Ida Puspita. (*)