SOLO, MENARA62.COM – Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) kembali menorehkan capaian akademik membanggakan melalui prestasi mahasiswa internasionalnya. Mahmoud Amjad Muhammad Bolad, M.Pd., atau yang akrab disapa Bolad mahasiswa asal Palestina dari Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Inggris, berhasil meraih predikat wisudawan tercepat dengan masa studi 1 tahun 27 hari dengan IPK 3,96.
Bolad menempuh pendidikan magister di UMS melalui beasiswa penuh (fully funded) dari Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang secara khusus diperuntukkan bagi mahasiswa Palestina. Ia mengaku kesempatan tersebut menjadi pengalaman berharga sekaligus titik penting dalam perjalanan akademiknya.
“Saya sangat bersyukur bisa kuliah di UMS. Ini adalah kesempatan luar biasa dalam hidup saya. Beasiswa dari PP Muhammadiyah membuat saya bisa fokus belajar tanpa terbebani biaya,” ungkap Mahmud Sabtu, (20/12) di Gedung Edutorium KH. Ahmad Dahlan UMS.
Bolad mengakui bahwa masa awal perkuliahan tidak mudah, terutama karena perbedaan bahasa dan budaya. Namun, suasana kampus dan keramahan sivitas akademika UMS, khususnya masyarakat Solo, membantunya beradaptasi dengan cepat.
“Awalnya sulit karena bahasa dan budaya berbeda. Tapi orang-orang di UMS dan di Solo sangat ramah dan terbuka. Mereka banyak membantu saya memahami budaya dan kehidupan di Indonesia,” tuturnya.
Motivasi kuat menjadi kunci Bolad dalam menyelesaikan studi magister dalam waktu singkat. Ia menyebut disiplin, perencanaan riset sejak awal, serta dorongan untuk terus menjadi versi terbaik dari dirinya sebagai faktor utama keberhasilannya.
“Saya memang terbiasa menyelesaikan studi lebih cepat. Di S1 pun saya lulus dalam tiga tahun. Saya merasa tidak punya waktu untuk disia-siakan dan selalu berpikir untuk menjadi lebih baik, juga demi keluarga saya,” jelasnya.
Tesis yang dikerjakan Mahmud mengangkat tema yang dekat dengan kehidupan pribadinya, yakni pendidikan Bahasa Inggris di Palestina. Kedekatan emosional dengan topik penelitian membuat proses penyusunan tesis terasa menantang sekaligus bermakna.
“Topik tesis saya tentang pendidikan Bahasa Inggris di Palestina. Itu personal bagi saya, jadi meskipun sulit, prosesnya terasa menyenangkan dan menyentuh. Setelah lulus, artikel saya juga berhasil terbit di jurnal bereputasi internasional berbasis Scopus, tentu dengan bimbingan dosen pembimbing saya di UMS,” katanya.
Bolad juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Palestina yang hingga kini masih dilanda konflik. Menurutnya, situasi di negaranya sangat kompleks dan memprihatinkan, meskipun sempat diklaim terjadi gencatan senjata.
“Sampai sekarang kondisinya masih sangat rumit. Bahkan setelah klaim gencatan senjata, masih banyak korban berjatuhan,” ujarnya.
Ke depan, ia membuka peluang untuk melanjutkan studi doktoral (S3), baik di Indonesia maupun di negara lain, serta tidak menutup kemungkinan kembali ke Palestina. Apa pun rencana yang ditempuh, ia berharap dapat memberikan kontribusi terbaik bagi masa depan.
Sementara itu, Wakil Rektor I UMS, Prof. Ihwan Susila, S.E., M.Si., Ph.D., menyampaikan apresiasi atas capaian Mahmud yang dinilai mencerminkan komitmen UMS dalam mendukung pendidikan inklusif dan internasional.
“Wisudawan tercepat dari program S2 Pendidikan Bahasa Inggris diraih oleh mahasiswa kita dari Palestina, Saudara Mahmud Amjad Muhammad Bolad, dengan IPK 3,96 dan masa studi 1 tahun 27 hari. Ini menjadi bukti kualitas akademik mahasiswa internasional UMS,” ujar Ihwan.
Prestasi Bolad ini, lanjutnya, menjadi inspirasi sekaligus penguat peran UMS dan Muhammadiyah dalam mendukung pendidikan global, kemanusiaan, serta pengembangan sumber daya manusia lintas bangsa.
Selain Bolad, capaian inspiratif juga ditunjukkan oleh mahasiswa internasional lainnya. Ali Abdulraoof Taha Al-Maktari, wisudawan asal Yaman lulusan Program Studi Magister Teknik Kimia, mengungkapkan kebahagiaannya dapat menyelesaikan studi dan diwisuda di UMS.
“Saya berasal dari Yaman. Dan hari ini saya sangat bahagia karena bisa wisuda di Universitas Muhammadiyah Surakarta,” ungkap Ali.
Ali menyampaikan rasa terima kasih kepada UMS dan para pimpinan universitas yang telah membuka kesempatan bagi mahasiswa asing untuk menempuh pendidikan tinggi di Indonesia.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada UMS terutama Prof. Harun, yang telah memberikan kami kesempatan untuk studi di Indonesia. Alhamdulillah, saya lulus S2 Teknik Kimia dan menyelesaikan studi dalam waktu dua tahun,” tuturnya.
Selama menempuh studi, Ali mengaku memperoleh banyak pengalaman akademik dan sosial, termasuk keterlibatan dalam kegiatan pengabdian dan motivasi pendidikan.
“Saya pernah mengunjungi beberapa sekolah untuk mengenalkan negara asal saya, sekaligus memotivasi anak-anak agar semangat berkuliah dan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi. Kami ingin mendorong mereka menjadi pemimpin terbaik bagi Indonesia,” katanya.
Ali juga mengapresiasi dukungan dosen-dosen UMS yang ia nilai sangat suportif selama proses perkuliahan hingga penyusunan tesis.
“Semua dosen yang mengajar saya sangat mendukung. Ketika saya mengalami kesulitan, mereka selalu ada, baik pagi maupun malam. Mereka tidak pernah menyerah menghadapi kesulitan tesis saya dan terus mendorong saya untuk memberikan yang terbaik. Saya sangat berterima kasih dan mendoakan yang terbaik untuk para dosen saya,” pungkasnya. (*)


