Jakarta, Menara62.com – Seiring dengan kian dekatnya pemilihan umum, para relawan dari para calon presiden mulai melakukan manuver politik. Relawan yang terafiliasi dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, serta koalisi aktivis mulai menggelar dialog bersama dengan koalisi masyarakat sipil.
Direktur Nasional Relawan Program Gotong-Royong untuk Ekonomi Sejahtera dan Inklusif (Progresif) Dr Eka Sastra menyampaikan itu di Sekretariat Relawan Progresif di Jalan Terusan Hang Lekir, Jakarta, (11/1). Menurut Eka, saatnya semua pihak fokus menatap nasib bangsa ini di masa depan.
“Ini bukan soal relawan. Bukan juga soal siapa menang. Bukan soal siapa berkuasa. Ini soal nasib Indonesia yang lebih baik di masa mendatang. Ini soal bangsa yang akan kita wariskan kepada generasi mendatang,” kata Eka Sastra.
Dia menyambut baik diskusi Political Economic Outlook 2024 yang akan menghadirkan para aktivis dan tokoh. Di antara yang akan hadir adalah Eep Saefullah Fattah (Direktur Polmark), Haris Azhar (Aktivis HAM), Faisal Basri (Pengamat Ekonomi), serta Hadi R Purnomo (Direktur LP3ES). Acara ini akan dipandu influencer Dina Albens.
Diskusi, yang akan digelar di Warung Sadjoe di Tebet, Jakarta, Sabtu 13 Janiari 2024 mendatang ini, dilaksanakan oleh tiga kekuatan relawan dari berbagai afiliasi berbeda. Di antaranya adalah Relawan IndonesiAnies (yang mendukung Anies Baswedan), Relawan Progresif (yang mendukung Ganjar), serta Jaga Demokrasi, yang merupakan koalisi masyarakat sipil dan aktivis mahasiswa di Jabodetabek.
Di tempat terpisah, Koordinator Nasional Relawan IndonesiAnies, Anshar, mengatakan, diskusi ini akan mempertemukan Relawan 00, Relawan 01, dan Relawan 03. “Kami mengajak semua anak bangsa untuk kembali ke rel reformasi. Kita ingin bangsa ini bergerak maju, bukannya mundur ke belakang,” kata Anshar.
Beberapa hal yang dibahas adalah situasi politik kebangsaan, serta krisis moral yang kian parah di level pemerintah. Selain itu, harga-harga kebutuhan pokok kian melonjak, keterbatasan lapangan kerja, serta kekhawatiran Indonesia menjadi negara gagal.
Rencananya, diskusi akan menjadi gerakan yang bergulir di semua wilayah. Sebab semua anak bangsa di berbagai daerah juga merasakan hal yang sama, sehingga perlu untuk menghubungkan semua simpul gerakan dalam semangat yang sama.
Anshar menyebutkan, di akhir diskusi semua pihak akan membuat deklarasi bersama untuk menyelamatkan bangsa. Deklarasi ini menjadi langkah awal untuk fokus pada substansi dan ikhtiar bersama yakni politik untuk Indonesia yang lebih baik.
“Kami sepakat untuk tidak terjebak pada sentimen kelompok. Kami bersepakat untuk tetap pada rel mendengarkan nurani publik. Sekali lagi ini bukan soal kelompok. Kami ingin memberi kontribusi bagi bansga dengan cara menggelar duduk bersama dan mengabaikan soal siapa menang di pipres,” pungkasnya.