YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Tim Program Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PKM UMY) dampingi Kelompok Sedekah Sampah Dukuh Glugo Sorowajan, Kalurahan Panggungharjo, Kapanewon Sewon, Kabupaten Bantul mengelola sampah organik rumah tangga. Tim PKM UMY menyerahkan alat biopori untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.
Tim PKM UMY dikoordinir Endah Saptutyningsih, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMY, dan Berli Paripurna Kamiel, Dosen Fakultas Teknik UMY. Penyerahan alat biopori berupa tong jumbo dilakukan Tim PKM UMY dan pendampingan cara penggunaanya, Ahad (28/1/2024).
Endah Saptutyningsih menjelaskan alat biopori ini diharapkan dapat membantu mengurangi sampah organik rumah tangga dan dapat memanfaatkan hasil fermentasinya sebagai kompos. Kehadiran alat biopori ini diharapkan mempercepat proses fermentasi sehingga lingkungan di sekitar menjadi lebih bersih dan subur.
“Sampah organik rumah tangga berupa sisa makanan, sayuran, daun-daun, dan sampah organik lainnya. Sampah tersebut dimasukkan ke dalam tong biopori jumbo agar dapat mengoptimalkan potensi sampah organik rumah tangga menjadi kompos,” jelas Endah.
Selama ini, kata Endah, Kelompok Sedekah Sampah Dukuh Glugo Sorowajan telah didampingi untuk melakukan pemilahan sampah organik dan non-organik. “Mereka sudah menjual sampah non-organik ke pengepul. Tetapi mereka belum mengelola sampah organik yang dihasilkan rumah tangga. Karena itu, pendampingan kali fokus pada pengelolaan sampah organik,” katanya.
Selain menyerahkan alat biopori, lanjut Endah, Tim PKM UMY juga memberikan pelatihan mengolah sampah organik menjadi kompos dengan teknologi biopori, sehingga bermanfaat bagi rumah tangga. “Hibah tong biopori jumbo ini diharapkan masyarakat setempat dapat memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang dapat dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman di lingkungan sekitar,” kata Endah.
Endah menambahkan Dukuh Glugo memiliki potensi sampah organik rumah tangga yang cukup besar, tetapi belum dikelola secara optimal. Dengan memanfaatkan sisa air cucian beras, masyarakat dapat mengolah sampah organik menjadi kompos dengan bantuan cacing tanah sehingga proses fermentasi berlangsung dan sampah organik tersebut dapat berubah menjadi kompos. Sehingga hasil olahan sampah organik dapat menyuburkan tanaman sekitar selain juga mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan di Dukuh Glugo, Panggungharjo Bantul.
Sementara Ketua Kelompok Sedekah Sampah Dukuh Glugo, mengatakan hibah tong biopori jumbo dan pendampingan Tim PKM UMY selama ini sangat membantu anggota kelompoknya dalam mengelola sampah organik rumah tangga dan membantu menjaga kebersihan lingkungan. “Semoga program seperti ini bisa berkelanjutan di masa mendatang dan membawa manfaat bagi masyarakat Dukuh Glugo ini,” kata Ketua Sedekah Sampah. (*)