27.7 C
Jakarta

Manfaatkan TIK untuk Tingkatkan Mutu Pendidikan, Bupati Maluku Tenggara Raih Penghargaan Kihajar 2019

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menjadi salah satu daerah 3T (terdepan, terluar dan tertinggal) tidak menjadikan Maluku Tenggara tertinggal dalam hal pembangunan pendidikan. Wilayah yang lokasinya sangat jauh dari ibukota negara tersebut justeru memiliki komitmen tinggi untuk memajukan pembangunan bidang pendidikan.

Melalui pemanfaatan Teknologi dan Informasi, Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun mencoba melibatkan semua pihak untuk bersama-sama bergotong royong membangun Maluku Tenggara. Atas inovasinya tersebut, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengganjar Bupati Thaher dengan anugerah Kihajar 2019. Ia menjadi satu dari 16 kepala daerah yang dinilai memiliki komitmen tinggi dalam meningkatkan mutu dan akses pendidikan melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).

“Berada jauh dari jangkauan pemerintah pusat dalam arti fisik bukan berarti kami boleh patah semangat. Ada teknologi yang mampu membuat kita bisa terasa dekat dan membuat berbagai lompatan. Kuncinya mau dan saya pun melibatkan seluruh rakyat melalui peran masing-masing,” katanya.

Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun
Bupati Maluku Tenggara, M Thaher Hanubun

Pun ketika merencanakan pembangunan bidang pendidikan. Menurut Bupati Thaher, semua rakyat Maluku Tenggara termasuk kepala sekolah semua harus ikut bersama-sama mengambil peran dalam pembangunan pendidikan.

Thaher mengatakan, pemanfaatan TIK merupakan aspek penting untuk pemerataan pendidikan. Sebab, disparitas sarana dan pra-sarana antar daerah di Indonesia masih cukup tinggi.

Melalui TIK, lanjut Thaher, Maluku Tenggara bertekad memecahkan masalah yang dihadapi oleh para guru dan siswa di wilayahnya, mulai dari mendukung proses pembelajaran, meningkatkan kapasitas guru, pengembangan kurikulum, hingga pembentukan karakter siswa.

Baca juga:

“Saat ini siswa yang menggunakan teknologi akan lebih siap menghadapi dunia kerja dan mengembangkan sikap berpikir ilmiah dan kritis. Perlu diingat, Siswa menjadi lebih kritis karena mereka mengenal teknologi lebih dini,” ujar Thaher.

Menurutnya, para guru dan pengajar perlu mengubah cara pandang mereka dan segera memanfaatkan teknologi baru untuk membantu menyampaikan materi pelajaran kepada siswa dengan lebih efektif.

Thaher menambahkan, penerapan TIK di Maluku Tenggara memiliki tiga prinsip, yakni: Pemberdayaan, yakni dengan memberdayakan sekolah, guru, staf, dan masyarakat sekitar dalam memberikan motivasi siswa untuk belajar; Tumbuh dari Bawah, yaitu pembelajaran TIK yang dibuat sesuai kebutuhan masyarakat, dan; Pendekatan Pembelajaran Modern, yaitu pembelajaran yang berorientasi pada siswa.

Sementara Kepala Pusat Teknologi Komunikasi dan Informasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom Kemdikbud) Gogot Suharwoto mengatakan, Maluku Utara dipandang sudah melakukan pelayanan yang total di bidang pendidikan.

Seluruh sekolah menengah pertama (SMP) di kabupaten tersebut, kata Gogot, sudah terkoneksi dengan internet, sehingga memungkinkan para siswanya menempuh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).

“Semua SMP di Maluku Tenggara sudah UNBK. Meski tertinggal, ternyata semua sekolah SMP sudah mendapatkan fasilitas TIK. Ini patut diapresiasi,” terang Gogot.

Adapun 16 kepala daerah penerima Penghargaan Kihajar tersebut selain Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun, adalah Hj Badingah Bupati Gunung Kidul, Ir Tri Rismaharini Walikota ota Surabaya, Haryadi Suyuti Walikota Yogyakarta, I Nyoman Giri Prasta Bupati Badung, Olly Dondokambey Gubernur Sulawesi Utara, Sutiaji Waikota Malang, Oded Danial Walikota Bandung, Khofifah Indar Parawansa Gubernur Prov. Jawa Timur, Walikota Kota Semarang Hendrar Prihadi, S.E., M.M.

Lalu Bupati Kutai Timur Ir. H. Ismunandar, MT, Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan, SH, MH, Bupati Deli Serdang Ashari Tambunan, Walikota Banda Aceh Aminullah Usman, SE.Ak, MM, Walikota Jayapura Benhur Tomi Mano, MM, dan Walikota Banjarbaru Nadjmi Adhani.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!