SOLO, MENARA62.COM – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) telah mengambil langkah besar dalam mempromosikan kesejahteraan mahasiswa melalui International Conference on Learning and Advanced Education (ICOLAE) yang baru-baru ini berakhir.
Seminar ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya perundungan di sekolah yang menimbulkan banyak permasalahan mental. Oleh karena itu, ICOLAE mengangkat tema “Well-being in Education: Harnessing Advanced Technology for Student’s Potential” dan menghadirkan para ahli dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan dan strategi.
Dalam konferensi yang diselenggarakan pada Sabtu (2/12), ICOLAE FKIP UMS menghadirkan pembicara terkemuka pada acara ini antara lain Prof., Yoko Ishida dari Universitas Hiroshima, Jepang; Anneliese Gill, Ph.D., dari Universitas Melbourne, Australia; dan M. Fahmi Johan Syah, Ph.D., dari Universitas Muhammadiyah Surakarta, Indonesia. Setiap pembicara menyajikan pandangan berharga tentang bagaimana teknologi canggih dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan mahasiswa.
Prof., Yoko Ishida menyoroti pendekatan inovatif Jepang dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung dan memperkaya. Anneliese Gill, Ph.D., membagikan wawasan dari Australia tentang pemanfaatan teknologi pendidikan canggih untuk mengatasi kebutuhan beragam mahasiswa dan mempromosikan kesehatan mental. Sementara itu, M. Fahmi Johan Syah, Ph.D., menekankan pentingnya strategi yang relevan secara budaya di Indonesia untuk memastikan keberhasilan inisiatif kesejahteraan.
Prof., Dr., Sutama, Dekan FKIP UMS, menyampaikan antusiasmenya atas kesuksesan ICOLAE dan dampak potensialnya dalam membentuk masa depan pendidikan di UMS. “Seminar ini tidak hanya memberikan platform untuk kolaborasi internasional tetapi juga membekali pendidik kami dengan wawasan berharga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung bagi mahasiswa,” ungkap Dekan FKIP itu Ahad (3/12).
Dekan FKIP UMS itu melanjutkan, seminar yang diselenggarakan secara blended di Gedung Moh Djazman UMS dan melalui zoom meeting, memang telah menetapkan panggung untuk upaya berkelanjutan dalam memprioritaskan kesejahteraan mahasiswa. Dengan menghadirkan para ahli internasional dan memfasilitasi kolaborasi, fakultas ini bertujuan untuk menerapkan strategi efektif dan memanfaatkan teknologi canggih guna memastikan perkembangan holistik mahasiswa UMS.
“Seminar ini menarik total 413 peserta dari berbagai institusi, termasuk delegasi dari Iran dan India. Kehadiran yang beragam ini mencerminkan minat dan kolaborasi global dalam mengatasi tantangan terkait kesejahteraan mahasiswa di dunia pendidikan,” tambahnya.
Sepanjang konferensi itu, peserta aktif terlibat dalam diskusi, saling berbagi praktik terbaik, dan pendekatan inovatif untuk membina kesejahteraan mahasiswa. Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan muncul sebagai benang merah dalam mengatasi berbagai aspek kesehatan mental, emosional, dan fisik mahasiswa. (*)