INDRAMAYU, MENARA62.COM – Perseteruan di tubuh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Kabupaten Indramayu pasca Musda 16 Juli 2020 berbuntut panjang. Kantor DPD partai berlambang pohon beringin tersebut digembok oleh oknum pengurus, hingga pengurus yang sah terpaksa harus memindahkan aktivitas rapat pleno di sebuah hotel.
Namun pada Sabtu (25/7/2020), penggembokan kantor tersebut dibuka paksa oleh pengurus sah DPD Partai Golkar Indramayu. Sayangnya, pembukaan paksa gembok kantor tersebut berujung laporan ke kantor polisi oleh oknum penyegel kantor. Oknum penyegelan kantor DPD Partai Golkar Indramayu melaporkan Daniel Mutaqin Syaifuddin dan Plt Sekretaris DPD Partai Golkar Indramayu Hilal Hilmawan ke polisi, Sabtu (25/7/2020) malam.
Laporan tersebut tertuang dalam Surat Tanda Bukti Penerimaan Laporan (STBPL) nomor : STBPL/B/294/VII/2020/SPKT I Polres Indramayu pada tanggal 25 Juli 2020 atas tuduhan melakukan pengerusakan beberapa pintu kantor DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu.
Menanggapi perseteruan tersebut, Jiaul Haq, S.Sos, Ketua Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Kabupaten Indramayu mengatakan kantor DPD Partai Golkar adalah milik bersama, bukan milik pimpinan, atau perorangan. Karena itu tidak patut ada penyegelan atau penggembokan apa lagi di lakukan oleh oknum yang secara ke organisasian mulai pada tanggal 20 Juli 2020 Nomor KEP – 17/GOLKAR/VII/2020 sudah bukan lagi sebagai pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Indramayu.
MDI Indramayu mengapresiasi langkah Plt Sekretaris DPD Golkar Kabupaten Indramayu Hilal Hilmawan yang bersama pengurus lain melakukan pembukaan paksa gembok gerbang kantor DPD Golkar karena tidak sepatutnya kantor DPD Golkar di kuasai oleh perorangan apa lagi oknum mantan pengurus.
“Pengurus sah bisa bertindak tegas, agar perpecahan di tubuh partai Golkar tidak berkepanjangan dan tidak melebar kemana-mana,” katanya.
 Kabupaten Indramayu pasca Musda 16 Juli 2020 berbuntut panjang dengan digemboknya kantor Golkar){kind=link}