BOYOLALI, MENARA62.COM – Momentum Milad ke-113 Muhammadiyah menjadi ajang kolaborasi hijau bagi para kader Muhammadiyah di Solo Raya. Melalui program bertajuk “Operasi Gabungan: Merbabu Hijau 113”, MDMC Boyolali dan MDMC Surakarta kembali turun gunung untuk melakukan aksi konservasi di Dusun Tempel, Jrakah, Selo, Boyolali, Ahad (9/11).
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari program pipanisasi tahun sebelumnya, kini difokuskan pada pelestarian sumber air Tuk Suci, salah satu sumber utama bagi warga Dusun Tempel. Mengusung tema “Ekspedisi Pelestarian Tuk Suci sebagai Sumber Air Dusun Tempel”, aksi ini menandai komitmen kader Muhammadiyah dalam menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesadaran konservasi di wilayah Merbabu.
Kolaborasi Lintas Komunitas Hijaukan Merbabu
Acara inisiasi MDMC Surakarta dan Boyolali ini mendapat dukungan dari PCM Selo, Lazismu Boyolali, dan berbagai organisasi serta komunitas pecinta alam Solo Raya. Tak kurang dari 113 bibit pohon keras ditanam di area tangkapan air Tuk Suci sebagai simbol Milad Muhammadiyah ke-113 sekaligus bagian dari bulan pengurangan risiko bencana.
Ketua MDMC Kota Surakarta, Teguh Wahyudi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Muhammadiyah terhadap isu lingkungan.
“Ekspedisi kali ini adalah tindak lanjut dari program pipanisasi tahun lalu dan menjadi kado untuk Milad Muhammadiyah ke-113. Penanaman 113 pohon ini diharapkan dapat memperbesar debit air dan mengurangi potensi tanah longsor di sekitar Tuk Suci,” ujar Teguh.
Ia juga mengapresiasi semangat sinergi para relawan dan komunitas lintas organisasi yang tetap hadir meski diguyur hujan.
“Sinergi berlandaskan keikhlasan ini luar biasa. Kami harap semangat ini terus berlanjut di wilayah lain,” tambahnya.
Dukungan dari Komunitas dan Warga Lokal
Perwakilan MDMC Boyolali, Kresna Setiyawan, mengungkapkan apresiasi atas antusiasme peserta yang datang dari berbagai elemen, termasuk HW UMS, Malimpa UMS, KamaFT UMS, Granat Rescue, Forum Lingkar Hijau, hingga Pendaki Muslim Solo Raya.
“Kami kagum atas atensi teman-teman semua. Semoga kegiatan ini menjadi langkah baik untuk terus bersinergi dalam isu lingkungan,” kata Kresna.
Warga setempat juga menyampaikan rasa syukur atas kepedulian Muhammadiyah.
“Muhammadiyah sudah banyak membantu warga Tempel. Kami hanya bisa berdoa semoga semua ini menjadi amal kebaikan,” ujar Sunarto, Ketua RT Dusun Tempel.
Apresiasi dari Balai Taman Nasional Merbabu
Dukungan juga datang dari Kepala Resor Selo Balai Taman Nasional Gunung Merbabu yang memberikan apresiasi kepada MDMC atas upaya pelestarian daerah tangkapan air.
“Menanam pohon berarti menyimpan air untuk masa depan, karena setiap akar adalah penjaga mata air,” ungkapnya.
Suasana keakraban semakin terasa ketika para peserta berbagi pengalaman di lapangan. Perwakilan HW UMS, Aldiansah, menyebut ekspedisi ini menambah pengalaman dalam bidang konservasi, sementara Taufiq dari Malimpa UMS menyebut kegiatan ini “asyik dan luar biasa”.
Gerakan Nyata Jaga Alam untuk Generasi Mendatang
Aksi “Merbabu Hijau 113” menjadi bukti nyata bahwa dakwah Muhammadiyah tak hanya di mimbar, tetapi juga di bumi dan alam. Sinergi lintas kader dan komunitas ini mempertegas peran Muhammadiyah sebagai penggerak solusi lingkungan yang berkelanjutan.
Dengan semangat Milad ke-113, para relawan berharap penanaman pohon di kawasan Tuk Suci dapat menjaga sumber air tetap mengalir dan membawa manfaat bagi masyarakat di lereng Gunung Merbabu untuk jangka panjang. (*)


