YOGYAKARTA, MENARA62.COM – Lembaga Resiliensi Bencana atau MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY terima undangan sebagai salah satu observer atau pengamat kegiatan TTX (Table Top Exercise) atau Gladi Ruang menghadapi ancaman bencana gempa bumi sesar Opak di DIY. Rabu (21/6/2023). Giat yang diselenggarakan oleh BNPB ini adalah bagian dari rangkaian Latihan kebencanaan Juni – Agustus 2023 mendatang.
Diselenggarakan oleh BNPB dan Pemda DIY di Grand Rohan Hotel, Banguntapan, Bantul, kegiatan TTX kali ini mengusung tema “Penguatan Kapasitas melalui Sinergi Pusat dan Daerah dengan dukungan ASEAN dalam Respon Bencana Gempa di Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. (ARDEX 2023: Asian Regional Disaster Emergency Response Simulation Exercise)”.
Diselenggarakan selama dua hari (21-22 Juni 2023), giat tersebut dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden RI dalam kegiatan RAKORNAS BNPB & BPBD 2023 tentang perlunya dilakukan identifikasi terhadap bencana, serta perlunya memprioritaskan kesiapsiagaan dan kewaspadaan masyarakat terhadap bencana.
Selanjutnya Ketua LRB/MDMC PWM DIY, Indrayanto yang hadir sebagai salah satu observer dalam kegiatan menjelaskan tentang sasaran atau tujuan utama kegiatan TTX gempa bumi sesar Opak antara lain adalah untuk mewujudkan peningkatan pemahaman risiko ancaman gempa bumi yang disebabkan oleh patahan Opak. Selain itu juga mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam menghadapi ancaman serupa, pemahaman peran dan tanggung jawab pemerintah di masing-masing tataran (kabupaten, provinsi maupun Naional) dalam sistem komando Penanganan Darurat Bencana juga pemahaman mekanisme kerjasama dan koordinasi PDB antara pemerintah, masyarakat, lembaga usaha, pakar dan media di tingkat lokal hingga nasional terutama dalam penerimaan dan mobilisasi bantuan internasional.
“Keterlibatan MDMC DIY (red: dalam kegiatan TTX Gempa Bumi Sesar Opak di DIY) mempunyai harapan bertambahnya pengetahuan terhadap upaya kesiapsiagaan dan mitigasi gempa bumi di DIY, kolaborasi pentahelik yg dilakukan oleh pemerintah dengan melibatkan stekholder penanggulangan bencana di DIY akan memudahkan sistem koordinasi lintas lembaga termasuk Muhammadiyah yg mempunyai aset Amal Usaha yg besar yg bisa berperan dalam ketangguhan menghadapi bencana di DIY,” ujarnya.
Metode pelatihan yang didesain berbasis diskusi dalam bentuk pleno memberi fokus dan kesempatan peserta yang terdiri dari pelaku, perancang/pengendali, fasilitator, evaluator/AAR, dan pengamat/observer untuk dapat memahami peran dan tanggung jawab masing-masing, serta keterkaitan satu sama lain. Observer/pengamat dalam kegiatan ini diharapkan dapat memberikan masukan terkait issue yang diujikan maupun terkait penyelenggaraan latihan.