Mamuju, MENARA62.COM– Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) selesai melaksanakan pembangunan hunian sementara (huntara) bagi para penyintas gempa bumi di Sulawesi Barat. Huntara yang selesai dibangun berjumlah 30 unit tersebar di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene dan Tapalang, Kabupaten Mamuju.
Huntara yang pendanaannya berasal dari Lembaga Amal Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) tersebut merupakan bagian dari 40 unit huntara yang dibangun oleh Muhammadiyah untuk tahap awal di Sulawesi Barat. Demikian disampaikan oleh Koordinator Divisi Tanggap Darurat, Rehabilitasi dan Rekonstruksi MDMC PP Muhammadiyah, Indrayanto dalam keterangannya hari ini.
“Hari ini Kamis, 15 April 2021 kami serahkan 30 unit huntara yang sudah selesai dibangun tersebut, setelah sebelumnya pada bulan Maret 2021 kami menyerahkan 10 unit. Insya Alloh ini akan ditindak lanjuti dengan pembangunan 100 unit huntara berikutnya,” kata Indrayanto.
Indrayanto menambahkan sasaran pembangunan huntara Muhammadiyah adalah lokasi-lokasi terdampak gempa Sulawesi Barat di Kecamatan Tapalang, Tapalang Barat dan Malunda. “Untuk pembangunan huntara ini kami melaksanakan tahapan kegiatan dari mulai asesment, sosialisasi ke pengambil kebijakan dan tokoh masyarakat, verifikasi data, pembentukan kelompok, pelatihan tukang, pengadaan bahan, distribusi bahan, pembangunan, monitoring evaluasi sampai serah terima,” imbuhnya.
Pembelajaran baik dari program huntara ini kata Indrayanto adalah keterlibatan masyarakat dalam pengambilan keputusan pembangunan. “Sehingga ini mempercepat proses penyelesaian pembangunan. Dukungan masyarakat merupakan wujud keberdayaan dan saling peduli untuk bangkit bersama serta berkemajuan,” ujarnya.
Sementara itu manajer program huntara Muhammadiyah di Sulawesi Barat, Darmawan mengatakan pembangunan huntara di Sulawesi Barat ini menyasar keluarga dengan syarat-syarat tertentu. “Penerima manfaat huntara adalah keluarga yang belum menerima bantuan hunian dari pihak manapun, mempunyai anggota keluarga kelompok rentan yaitu lansia, wanita, anak-anak atau difabel,” katanya.
Selain itu menurut Darmawan, keluarga yang memang mengalami dampak cukup parah akibat gempa yang terjadi tanggal 15 Januari 2021 silam. “Keluarga yang tempat tinggalnya rusak berat sehingga tidak layak huni dan ada anggota keluarga yang meninggal dunia atau luka berat,” imbuhnya.
Darmawan menambahkan untuk keluarga penerima manfaat dari 30 huntara tersebut berasal dari 2 desa di Kecamatan Malunda dan 1 desa di Kecamatan Tapalang. “Ada 6 keluarga dari Desa Lombong dan 7 keluarga dari Desa Mekkata di Kecamatan Malunda. Sedangkan di Kecamatan Tapalang ada 17 keluarga dari Desa Tampalang,” pungkasnya.
Salah satu penerima bantuan huntara tersebut adalah Syahring, warga dusun Pempioang, Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat. Rumah yang ditinggali Syahring beserta istri dan ketiga anaknya rusak parah. Syahring sendiri mengalami patah tulang belakang dan sudah dua kali menjalani operasi penyembuhan. Sedangkan istrinya patah tulang tangan kiri dan salah satu anaknya mengalami luka di kaki. (Tim Media MDMC).