SEMARANG, MENARA62.COM — Lazismu Semarang, memiliki media alternatif untuk dakwah. Media itu berupa radio streaming. Radio itu dinamakan Zairadio, singkatan dari Zakat dan Filantropi Radio.
Keberadaan media alternatif ini, diperkenalkan dalam forum pengajian Ahad pagi. Lazismu memperkenalkannya, bersamaan dengan pegajian Ahad (26/5/2018) pagi di masjid At-Taqwa, di Jalan Wonodri Baru Semarang, Jawa Tengah. Pengajian ini, diselenggarakan oleh Majelis Tabligh PDM Kota Semarang.
Sebagai media dakwah yang baru, Zairadio berusaha memperkenalkan kepada jamaah, tentang materi yang berbobot. Kali ini dengan menggunakan pola pengambilan materi off air, yaitu dengan merekam materi siar untuk ditayangkan di lain waktu. Keuntungan dari pola ini adalah, materi siar bisa diedit sebelum disiarkan, dan materi bisa disiarkan berulang. Kalau ada kalimat tidak sesuai dengan tema inti, bisa dihapus, sehingga bisa menjaga materi siar tetap fokus.
Guna mengembangkan pola dakwah yang selama ini masih terbatas, perlu dilakukan sosialisasi kepada pemateri maupun kepada pendengar. Bagi pendengar cukup dengan mengetahui alamat websitenya yaitu http://www.zairadio.com dan mengaksesnya menggunakan browser internet di telepon cerdasnya. Pembawa materi juga perlu memahami adanya kode etik penyiaran publik, agar tidak menimbulkan permasalahan.
Ketua majelis Tabligh, Moh Zaenuri menyambut gembira adanya media alternatif tersebut dan mengatakan sudah saatnya para muballigh memanfaatkan media dakwah yang kekinian dan bisa menjangkau jamaah tidak dibatasi oleh kehadiran.
Sebelumnya, ustadz Hasan As’ari Ulamai dalam tausiyahnya, menyampaikan tentang shalat tarawih pada masa Rasullullah. Menurutnya, berdasarkan beberapa hadits, Rasulullah pada bulan Ramadhan, melaksanakan shalat qiyamullail, pada tengah malam, dengan bacaan surat-surat yang panjang, ruku yang lama, duduk yang lama, dan sujud juga lama.