JAKARTA, MENARA62.COM–Muhammadiyah perlu menguatkan literasi politik dan literasi media. Salah satunya dengan pengintegrasian semua media-media yang ada dibawah persyarikatan Muhammadiyah. Langkah ini sebagai pembauran pengetahuan, skil dan sikap warganya.
Demikian antara lain pemikiran yang muncul dalam diskusi publik “Syiar dan Public Relation Muhammadiyah dalam Kesantunan Informasi”, pada acara Rakerwil Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, Sabtu (18/3/2017)
Diskusi dan Rakerwil yang dilakukan di Kampus Fakuktas Ekonomi Dan Bisnis Uhamka Jakarta ini, dibuka olehAbu Bakar, Wakil Ketua PWM DKI Jakarta.
Gugun Heryanto, pakar komunikasi Universitas Islam Negeri Jakarta yang menjadi nara sumber pada diskusi itu mengatakan, Muhammadiyah harus mampu menunjukkan wajah lembaga yang toleran, menghormati keberagamaan dan sisi penting toleransi.
“Itu sebabnya, Muhammadiyah perlu turut menjadi bagian gerakan masyarakat anti hoax,” ujarnya.
Muhammadiyah, menurut Gugun Heryanto, perlu turut memberi “vaksin” dalam proses komunikasi warga, terutama di media sosial yang menunjukkan gejala “sakit” terutama saat pilkada DKI Jakarta.
–Masruri–