JAKARTA, MENARA62.COM– Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy membuka kegiatan pemilihan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Berprestasi dan Berdedikasi tingkat nasional tahun 2017, di Plaza Insan Beprestasi, kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis malam (14/8). Melalui kegiatan ini diharapkan dapat dibangun rasa kebersamaan dan kebanggaan terhadap profesi, serta hubungan yang harmonis antara guru dan tenaga kependidikan.
“Saya harap Bapak dan Ibu guru dapat terus menambah wawasan, dan mengasah pengetahuan untuk dapat meningkatkan profesionalisme. Yang terpenting adalah _inner motivation_ guru itu sendiri,” disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam siaran persnya.
Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Hamid Muhammad menyampaikan dalam laporannya bahwa ajang pemilihan ini diikuti sebanyak 798 GTK dari 34 provinsi. Sebanyak 315 Guru Berprestasi dan Berdedikasi, 5 orang Guru Sekolah Indonesia di Luar Negeri (SILN), 233 orang Kepala Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi, 151 orang Pengawas Sekolah Berprestasi dan Berdedikasi. Selain itu, terdapat 27 orang Tenaga Laboran/Laboratorium Sekolah, 38 orang Tenaga Perpustakaan, serta 29 orang Tenaga Administrasi Sekolah.
Kegiatan yang dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 20 Agustus 2017 ini merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap pemberdayaan guru dan tenaga kependidikan yang telah memberikan prestasi dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan. Terdapat 39 kategori penghargaan untuk Guru, Kepala Sekolah, Pengawas, Tenaga Administrasi, dan Tenaga Laboratorium/Laboran berprestasi serta berdedikasi dari 34 provinsi dan Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN).
“Sebelum masuk pada tingkat nasional, seleksi GTK berprestasi dan berdedikasi dilaksanakan secara bertingkat. Mulai dari tingkat satuan pendidikan, tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, sampai pada tingkat nasional,” ujar Dirjen Hamid.
Dalam gelaran tersebut ditampilkan Gita Bahana Nusantara dihadapan para guru.GBN tahun 2017 terdiri dari 136 remaja yang tergabung dalam tim paduan suara hasil audisi di 34 provinsi, serta tim orkestra yang beranggotakan 72 orang hasil audisi di Jakarta dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Tahun ini GBN juga didukung oleh Aubade Pelajar yang terdiri dari 400 pelajar yang berasal dari SMP Santo Markus II Jakarta Timur, SMP Santo Paulus Jakarta Utara, SMP Santo Yakobus Jakarta Utara, SMP BPK Penabur 7 Jakarta Barat, SMP Al Azhar 28 Cibinong, SMPN 12 Tangerang Selatan, SMPN 1 Bekasi, dan SMPN 7 Bekasi.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan bahwa Gita Bahana Nusantara menjadi salah satu wadah paduan irama seni musik dan suara yang berakar dari keanekaragaman di Indonesia. Melalui GBN, diharapkan minat masyarakat, khususnya generasi muda, untuk berpartisipasi dalam kegiatan seni dan budaya dapat semakin meningkat.
Selain bertujuan untuk menumbuhkan nilai kebersamaan dan kebanggaan sebagai anak bangsa, kegiatan GBN yang didukung oleh Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan ini mampu menumbuhkan semangat nasionalisme yang tinggi di kalangan generasi muda.
“Mereka juga yang nantinya akan menjadi pandu pengajaran menyanyikan Indonesia Raya 3 Stanza ke semua sekolah dasar dan menengah di seluruh Indonesia melalui perekaman di Lokananta,” ujar Hilmar Farid.
Setelah gelar perdana di kantor Kemendikbud, pada tanggal 16 Agustus mendatang, Gita Bahana Nusantara akan tampil di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia, kemudian di Istana Merdeka pada hari kemerdekaan dengan Purwatjaraka sebagai konduktor, dan konduktor pendamping Sapta Ksvara.