25.5 C
Jakarta

Mendikbud: HUT Kemerdekaan Jadi Momentum Untuk Kerja dan Prestasi

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — HUT kemerdekaan jadi momentum untuk kerja dan prestasi. Memperingati hari ulang tahun kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau kepada seluruh pelaku pendidikan dan kebudayaan, menjadikan momentum ini sebagai wadah untuk menunjukkan kinerja dan prestasi dalam memberikan kontribusi dalam menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia.

“Peringatan HUT ke-73 RI ini mari kita jadikan momentum untuk menunjukkan kinerja dan prestasi kita dalam berkontribusi dalam menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan Indonesia. Kerja kita prestasi bangsa,” demikian disampaikan Mendikbud pada upacara bendera, di kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, Jumat (17/08/2018) seperti dilansir Badan Komunikasi dan Layanan Masyarakat Kemendikbud.

Mendikbud mengatakan, dalam rangka memenuhi janji kemerdekaan, khususnya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan merupakan salah satu jalan perubahan menuju Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

“Dengan niat baik dan kerja keras kita semua, para orang tua, anak-anak, para guru, tenaga kependidikan, masyarakat luas serta pemangku pendidikan, Insya Allah ikhtiar kita ini akan membuahkan hasil”, ujar Muhadjir.

Selanjutnya dalam mewujudkan dan mengimplementasikan amanat Nawacita Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, menurut Mendikbud, Pemerintah melalui Kemendikbud telah melakukan reformasi pendidikan. Reformasi tersebut, antara lain meliputi pembangunan pondasi karakter anak-anak sejak pendidikan anak usia dini, memberikan porsi lebih besar pada penguatan pendidikan karakter di jenjang sekolah dasar, serta memberikan perhatian pada revitalisasi pendidikan kejuruan.

“Pemerataan pendidikan yang berkualitas dilakukan, selain dengan menggencarkan manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) agar semua anak bisa sekolah, Pemerintah juga telah menetapkan aturan zonasi, yang tidak hanya diterapkan pada penerimaan murid baru, tetapi juga untuk redistribusi guru, penataan fasilitas pendidikan, serta menata ekosistem pendidikan yang lebih kondusif,” jelas Mendikbud.

Dikemukakan Mendikbud, pendidikan yang berkualitas, tidak hanya di kota-kota besar, namun juga di daerah-daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T). Selanjutnya, kurikulum saat ini juga mengacu kepada kebutuhan daya saing bangsa, dengan visi menghasilkan lulusan yang mampu meningkatkan daya saing bangsa, yaitu lulusan-lulusan yang tidak hanya mencari kerja, tetapi juga mampu menciptakan peluang kerja dengan karakter yang mulia.

“Selain pendidikan, Kemendikbud juga memberikan perhatian yang besar kepada penguatan kebudayaan. Bahasa Indonesia yang difokuskan pada konservasi dan revitalisasi bahasa daerah juga terus digalakkan,” ujar Mendikbud.

Presiden RI, kata Mendikbud, telah memberikan arahan agar menggencarkan pembangunan infrastruktur yang diikuti dengan penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Hal tersebut tertuang dalam empat pilar visi Indonesia 2045, yaitu 1) pembangunan SDM dan penguasaan Iptek, 2) pengembangan ekonomi berkelanjutan, 3) pemerataan pembangunan, dan 4) ketahanan nasional dan tatakelola pemerintahan.

“Untuk itu, pembangunan SDM dalam bidang pendidikan diarahkan untuk mengantisipasi dua hal, yakni menyiapkan SDM yang handal agar dapat beradaptasi dan hidup selaras dengan perkembangan zaman, dan meminimalisasi dampak sosial dari pembangunan infrastruktur yang sedang gencar dilaksanakan,” jelas Mendikbud.

Merujuk pada hal tersebut, maka terdapat lima karakteristik SDM yang perlu dihasilkan melalui pendidikan dan kebudayaan, yakni 1) memiliki karakter kuat, 2) memiliki multi kecakapan Abad 21 dan bersertifikat, 3) elastis dan pembelajar sepanjang hayat, 4) inovatif dan kewirausahaan, dan 5) kewargaan global.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!