JAKARTA, MENARA62.COM–Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Rapat Koordinasi (Rakor) Informasi dan Kehumasan di lingkungan Kemendikbud. Dalam sambutannya di pembukaan rakor tersebut, Mendikbud Muhadjir Effendy mengatakan, kehumasan dan informasi merupakan salah satu bagian yang penting dalam suatu organisasi, termasuk instansi pemerintah.
“Kehumasan dan informasi saya kira merupakan bagian yang sangat strategis dan vital dalam organisasi kita. Ini harus kita benahi terus-menerus karena menjadi bagian dari sisi ekspansi kita,” ujar Mendikbud di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta, Senin (13/2/2017).
Ia mengatakan, dalam menjalankan organisasi ada dua kegiatan utama, yakni konsolidasi dan ekspansi. Konsolidasi berarti melakukan penataan internal, sedangkan ekspansi berarti melakukan pengembangan atau perluasan cakupan dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam hal ini, katanya, kehumasan menjadi bagian dari ekspansi.
Mendikbud juga menambahkan, antara konsolidasi dan ekspansi harus berjalan seiring. “Jangan sampai konsolidasi melulu, tapi tidak diekspos ke dunia luar (apa yang dikerjakan). Atau sebaliknya, pamer terus ke dunia luar, padahal tidak ada substansinya,” tuturnya.
Ia juga meminta agar informasi yang perlu disampaikan ke masyarakat agar segera disampaikan, jangan sampai ditunda-tunda. “Semakin cepat suatu informasi disampaikan ke masyarakat akan semakin baik, sehingga tidak membuat masyarakat bertanya-tanya lebih lama,” ujar Mendikbud.
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang itu juga meminta, humas pemerintah mampu menjalin kerja sama dengan media mainstream, atau media yang menjadi arus utama dalam memberikan informasi ke publik. Hal ini penting sebagai salah satu strategi untuk menangkal fenomena hoax atau berita palsu yang sekarang ini kerap dikonsumsi masyarakat dengan mudah.
“Memang sekarang media sosial dan media lain penting, tapi media mainstream juga tetap masih penting karena masyarakat masih percaya dengan media mainstream, apalagi dihadapkan dengan isu hoax. Lalu jalinan kerja sama dengan wartawan juga harus dijalankan dengan baik,” katanya.
Pengaduan
Terkait fungsi humas dalam melayani pengaduan masyarakat, Mendikbud mengimbau agar pengaduan tidak berhenti di tahap menampung pengaduan, melainkan bisa menggali informasi lebih dalam lagi terkait masalah yang diadukan. “Orang yang datang ke kita untuk mendapatkan pelayanan bukan hanya sebagai subjek yang butuh kita, tapi kita juga butuh mereka, kita gali informasi dari masyarakat yang mengadu. Kalau ada yang penting, sampaikan ke pimpinan supaya pimpinan bisa mengarahkan dan mengeksekusi dalam penyelesaian masalah,” kata Muhajir.
Ia menuturkan, saat menerima pengaduan dari masyarakat, humas pemerintah harus bisa melakukan fact finding, atau mendapatkan fakta baru, sehingga bisa mendapatkan sesuatu yang bukan hanya dalam bentuk aduan, tetapi juga bisa menggali masalah internal yang harus dibenahi.
Mendikbud juga berpesan agar kualitas sumber daya manusia (SDM) kehumasan juga harus terus ditingkatkan. Tenaga kehumasan setidaknya harus bisa melakukan tiga hal utama, yaitu wawancara atau menggali informasi, menulis, dan memotret. Seorang humas harus bisa menggali informasi, kemudian menulisnya menjadi sebuah berita atau fakta dengan gaya komunikasi yang baik, serta memotret untuk bisa memberikan informasi faktual dengan cepat.
“Ada fakta, ada narasi hasil investigasi, dan sekaligus ajukan solusi atau rekomendasi apa yang harus dilakukan. Kalau perlu tiap minggu diagendakan pertemuan agen-agen informasi di tiap unit utama untuk saling berbagi informasi,” kata Mendikbud. Ia berharap, kinerja kehumasan dan informasi di Kemendikbud bisa terus meningkat di masa mendatang.
Rakor Informasi dan Kehumasan di lingkungan Kemendikbud diselenggarakan oleh Biro Komunikasi dan Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud. Rakor dihadiri perwakilan unit-unit utama eselon 1 dan 2 di Kemendikbud, dengan mengambil tema “Sinergi Komunikasi Publik dalam Menyosialisasikan Program Prioritas Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2017”. Rakor Informasi dan Kehumasan ini akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 13 dan 14 Februari 2017 di Graha Utama Kemendikbud, Jakarta. Beberapa hal yang dibahas antara lain strategi komunikasi, program kerja, serta anggaran publikasi dan sosialisasi kebijakan Kemendikbud.