27.3 C
Jakarta

Mendikbud: Strategi Kebudayaan Perlu Langkah Konkrit

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan Indonesia telah memiliki panduan strategi kebudayaan yang disusun tahun 2018 lalu saat digelar Kongres Kebudayaan. Dokumen kongres tersebut akan menjadi panduan strategis pembangunan kebudayaan hingga 20 tahun yang akan datang.

“Strategi kebudayaan tersebut disusun berdasarkan dokumen pokok pemikiran kebudayaan dari berbagai daerah yang berhasil dikumpulkan pemerintah pusat,” kata Mendikbud saat membuka seminar nasional kebangsaan  bertema ‘Kebudayaan Indonesia dalam Dimensi Kekinian dan Perspektif Masa Depan’, Rabu (3/7/2019).

Diakui strategi kebudayaan tersebut disusun sebagai implementasi dari lahirnya UU Pemajuan Kebudayaan nomor 5 tahun 2017. Ini ada UU kebudayaan pertama yang dimiliki Indonesia setelah 72 tahun merdeka.

Menurut Mendikbud strategi kebudayaan perlu dibahas lebih lanjut untuk menentukan dan menyatukan langkah berikutnya. Terlebih dalam situasi seperti sekarang ini dimana mulai muncul pemikiran dan sikap sebagian masyarakat yang dinilai dapat membahayakan NKRI.

“Forum ini dirancang untuk menjaga api semangat memajukan kebudayaan nasional. Kita akan konsolidasikan bersama langkah-langkah strategi kebudayaan,” lanjut Mendikbud.

Muhadjir mengatakan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebelumnya membuat rancangan induk kemajuan kebudayaan. Dokumen itu juga akan dibahas dalam forum ini agar strategi kebudayaan yang telah dirancang semakin konkret ke depan.

“Dokumen perencanaan ini diharapkan selesai dalam waktu dekat, sehingga akan menjadi pegangan konkret bagi setiap instansi pemerintah yang hendak menjalankan tugasnya memajukan bangsa,” ucapnya.

Ia berharap forum ini menghasilkan simpul kerja sehingga dapat merealisasi program besar kebudayaan. Juga dapat memperluas jangkauan kerja untuk mewujudkan kemajuan kebudayaan.

“Saya berharap, melalui forum ini, akan terwujud simpul kerja bersama yang bisa menggulirkan program besar kebudayaan. Saya juga berharap forum ini dapat semakin memperluas jangkauan kerja kemajuan kebudayaan dengan melibatkan beberapa unsur masyarakat sipil. Dan lintas instansi pemerintah,” tutur Muhadjir.

Sementara itu Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan seminar nasional kebangsaan ini digelar sebagai reaksi terhadap situasi sekarang. Banyak masalah yang bertebaran di media massa dan media sosial yang dapat mengancam kesatuan bangsa.

“Karena itu kita akan pikirkan langkah kongkrit apa yang harus kita lakukan untuk memperkuat rasa kebangsaan,” tutup Hilmar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!