JAKARTA, MENARA62.COM– Mengantisipasi kemungkinan kebocoran soal Ujian Nasional (UN) ditengah perjalanan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta dukungan aparat kepolisian termasuk kepolisian di daerah.
“Kita sudah lakukan nota kesepahaman untuk pengamanan soal UN ini. Dengan Ombustman, Lembaga Sandi Negara dan pihak lainnya. Tetapi kemungkinan bocor selalu saja ada,” kata Mendikbud Muhadjir Effendy, Jumat (17/03/2017).
Tetapi MoU dengan siapapun, bila mungkin dengan malaikat sekalipun, menurut Mendikbud tidak akan menjamin tidak akan terjadi kebocoran. Akhirnya terpulang pada itikad baik semua pihak, terutama pada pihak pihak yang berurusan langsung dengan UN.
“Oleh sebab itu saya menghibau, marilah pelaksanaan UN dan USBN ini kita jadikan momentum untuk menghiasi sekolah dan anak didik kita dengan cahaya kejujuran. Membersihkan sekolah-sekolah dari praktek kecurangan,” lanjutnya.
Terkait distribusi soal UN, Mendikbud memastikan bahwa UN kertas-pensil, soal untuk SMK dan SMA sudah berada di propinsi masing-masing. Sedangkan soal untuk SMP sudah selesai cetak, dan saat ini dalam proses pengemasan.
Mendikbud mengakui meski persiapan sudah dilakukan dengan sangat matang dan terjadwal, kendala pasti ada, terutama untuk pengangkutan sampai ke daerah dan sekolah yang sulit dijangkau dengan kendaraan biasa. Tetapi kendala tersebut diprediksi tidak akan sesulit tahun-tahun lalu, karena ujian tahun ini dibuat tidak simultan dan sebagian besar dengan komputer.
“Jadi energi penyelenggara bisa lebih difokuskan ke daerah-daerah sulit dijangkau yang sudah diidentifikasi. Termasuk mengantisipasi adanya kebocoran di tengah perjalanan,” tandas Mendikbud.