JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menggelar rapat koordinasi dengan Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) se-Indonesia Kamis (20/2). Ini merupakan rapat koordinasi (rakor) pertama Menteri Brian Yuliarto sejak dilantik kemarin sebagai pimpinan di Kantor Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).
Dalam rapat koordinasi kali ini, Menteri Brian Yuliarto mengimbau para rektor untuk berdialog langsung dengan mahasiswa, membuka ruang diskusi, dan menyampaikan dengan transparan bahwa tidak ada kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT).
“Saya minta tolong para Rektor dan Kepala LLDIKTI informasikan sebaik-baiknya kepada mahasiswa bahwa tidak ada kenaikan UKT. Jangan sampai ada miskomunikasi. Ini penting supaya tidak menimbulkan keresahan di adik-adik mahasiswa,” kata Menteri Brian Yuliarto.
Menteri Brian menegaskan bahwa Kemdiktisaintek tetap mengalokasikan anggaran untuk program Kartu Indonesia Pintar – Kuliah (KIP-K). Ia menekankan pentingnya klarifikasi atas berbagai isu yang beredar agar tidak terjadi kesalahpahaman. Dengan demikian, mahasiswa dapat memahami bahwa tidak ada pengurangan beasiswa, dan komitmen pemerintah dalam mendukung akses pendidikan tinggi tetap terjaga.
Dalam pertemuan yang sama, para rektor turut menyampaikan berbagai saran yang membangun untuk menjaga kualitas peningkatan layanan bagi dosen dan mahasiswa, khususnya dalam mengoptimalkan berbagai sistem informasi di Kemdiktisaintek.
Sebagai penutup, Menteri Brian Yuliarto menegaskan pentingnya kolaborasi antara Kemdiktisaintek, para rektor, dan Kepala LLDIKTI se-Indonesia. Dengan semangat keterbukaan dan kebersamaan, ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi serta memberikan saran yang membangun demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.
Menteri Brian menekankan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berfungsi sebagai pusat keilmuan, tetapi juga sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional. Oleh karena itu, ia mendorong dunia akademik untuk lebih proaktif dalam mendukung visi besar Presiden Prabowo: menciptakan ekosistem pendidikan yang berdaya saing tinggi dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Rapat koordinasi yang berlangsung secara hibrida ini turut dihadiri oleh Wakil Menteri, Fauzan dan Stella Christie, Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar Mangihut Simatupang, serta seluruh Direktur Jenderal di lingkungan Kemdiktisaintek. Selain itu, hadir pula Staf Ahli dan Staf Khusus Menteri yang turut berperan dalam mendukung jalannya diskusi strategis ini.