Pagi ini, Selasa (2/4/2019) hall SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo terlihat ramai dan dipenuhi ratusan siswa. Mereka duduk berbaris rapi sesuai kelasnya masing-masing. Mereka duduk menghadap panggung yang berada di sisi selatan hall.
Dengan suara lantang, salah satu siswa kelas III memimpin hafalan Quran dan doa bersama. Suasana sangat khidmat, karena setelah doa bersama dilanjutkan dengan senandung asmaul husna secara bersama-sama.
Kegiatan tersebut merupakan acara pembuka dari kegiatan peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo. Selesai doa bersama, Kak Jun,pendongeng dari Persaudaraan Pendongeng Muslim Indonesia (PPMI) naik ke panggung dan memecah suasana hening menjadi penuh canda tawa.
Ia mengawali dongeng dengan memperkenalkan diri dan berbagi trik sulap. Siswa pun, tampak sangat antusias mengikutinya.
Pada kegiatan mendongeng kali ini, Kak Jun berkisah tentang perjalanan Isra dan Mi’raj sampai turunnya perintah salat lima waktu. “Saat mangalami Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad tidak naik kereta api atau pesawat terbang, tetapi menggunakan kendaraan yang super canggih ciptaan Allah, yaitu Buraq,” ujarnya.
Para siswa sangat antusias mengikuti dongeng tersebut. Gaya mendongeng Kak Jun yang diselingi dengan bahasa tubuh jenaka, menambah suasana makin meriah. Nuansa dongeng semakin menarik, karena Kak Jun juga memadukan dongeng dengan trik sulap. Setiap kisah dalam dongeng diperkuat dengan ilustrasi slide atau audio video yang ditayangkan melalui perangkat multimedia.
Atit Nur Ariyanna, Wakasek bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan sengaja merancang peringatan Isra’ Mi’raj kali ini melalui media dongeng. Ia berharap, melalui kegiatan mendongeng siswa bisa belajar dengan lebih rileks, tetapi pesan yang ingin disampaikan bisa tercapai.
“Melalui dongeng ini kisah tentang Isra’ Mi’raj dan hikmah yang terkandung di dalamnya akan lebih mudah dicerna oleh siswa,” ujarnya.
Salah satu siswa kelas IV, Nazwa Alynesya Ganesh mengaku, pernah membaca kisah isra’ mi’raj di perpustakaan. Setelah mengikuti dongeng bersama Kak Jun, ia menjadi lebih paham runtutan ceritanya.
“Saya merasa senang mengikuti kegiatan mendongeng hari ini, ceritanya seru dan banyak teladan di dalamnya,” katanya.
Meskipun ia sesekali tertawa lepas karena adanya adegan lucu dari Kak Jun, Ganesh tetap fokus mencermati dongeng tersebut. Rupanya ia bersama teman-temannya mendapatkan tugas untuk menuliskan kembali isi dongeng. “Cerita tersebut akan dinilai oleh juri dan yang terbaik akan mendapat hadiah,” ujarnya.