Rabu pagi (20/3/2019), hall SD Muhammadiyah Program Khusus (PK) Solo, dipenuhi ratusan siswa, yang sudah duduk rapi sesuai kelas masing-masing. Mereka terlihat sangat gembira karena akan mengikuti kegiatan mendongeng.
Pagi itu SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo, memang mengadakan kegiatan yang bertajuk “Mendongeng dan Berbagi”. Kegiatan ini dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 20 Maret yag diperingati sebagai Hari Mendongeng Internasional. Acara tersebut diisi dengan kegiatan mendongeng sekaligus penggalangan dana untuk korban bencana yang terjadi di beberapa daerah.
Kegiatan diawali dengan doa bersama untuk mendoakan para korban bencana alam gempa Lombok, banjir bandang Sentani, dan daerah lain yang tertimpa bencana. Seluruh siswa dan guru, terlihat khidmat saat berdoa yang dipimpin oleh salah satu guru agama, Ustaz Wahyu Widodo.
Selesai berdoa, salah satu siswa membawa kotak kardus kemudian teman-temannya antre memasukkan uang donasi yang sudah mereka bawa dari rumah. Ada juga, beberapa di antara siswa yang menggunakan uang infak hariannya untuk disumbangkan melalui kegiatan tersebut.
Setelah semua donasi terkumpul, acara dilanjutkan dengan mendongeng oleh Kak Damar dari Kampung Dongeng. Gaya penyampaian dongeng yang sangat komunikatif diselingi dengan nyanyian, tarian, dan gerakan-gerakan unik membuat siswa semakin antusias mengikuti kegiatan ini.
Berbakti
Kak Damar banyak menyampaikan materi tentang berbakti kepada orang tua dan pentingnya kepedulian dengan sesama manusia terutama kepada saudara yang sedang tertimpa musibah. Susasana makin riuh saat Kak Damar mendongeng sambil berinteraksi dengan boneka orang utan dan badut.
Salah satu siswa kelas V, Lanika Hifza Eiliyah mengaku gembira dengan diadakannya kegiatan ini.
“Seminggu yang lalu saya dan teman-teman baru saja selesai mengikuti kegiatan penilaian tengah semester genap, dengan kegiatan ini selain bisa menghibur juga bisa ikut membantu korban bencana,” ujarnya.
Muhamad Arifin, Wakasek bidang Kesiswaan dan Humas SD Muhammadiyah PK Kottabarat Solo menyampaikan, mendongeng merupakan media efektif untuk menanamkan nilai-nilai kepada siswa usia SD.
“Melalui kegiatan mendongeng ini kami berupaya memberikan edukasi tentang pentingnya nilai empati dan kepedulian terhadap orang lain,” ujarnya.
Ia juga menambahkan, penanaman nilai kepedulian tersebut tidak sekedar pada tataran teoretis, tetapi juga langsung dipraktikkan melalui kegiatan penggalangan dana bencana.
“Nilai-nilai kemanusiaan tidak cukup hanya disampaikan di kelas-kelas, tetapi harus diparaktikkan tanpa melihat latar belakang suku, agama, atau perbedaan-perbedaan lainnya,” ujarnya.
Donasi yang terkumpul dalam kegiatan ini sejumlah 11.776.000 rupiah dan akan disalurkan melalui Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC).