JAWA TENGAH, MENARA62.COM. Memasuki pelaksanaan hari ketiga atau hari terkahir RAKERNAS LPCRPM PWM se Indonesia, panitia mengajak seluruh peserta untuk mengunjungi Pimpinan Ranting Muhammadiyah binaan PSDK UMP atau Pusat Study Dakwah Komunitas Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang membina para masyarakat marginal di kawasan Purwokerto Selatan ini.
Ba’da Subuh para peserta Rakernas langsung diangkut memakai bus Kampus menuju Kampung Sri Rahayu yang dihuni oleh 3.757 KK yang terdiri dari 20.000 jiwa. Dimana profesi mereka awalnya sebelum dibina oleh PSDK UMP memiliki mata pencaharian beraneka ragam dari pemulung, pengasong, preman, pengemis, pengamen, pekerja kasar dan bahkan ada para waria hingga ada juga yang dulu sebagai PSK atau Pekerja Seks Komersil.
Kini melalui PSDK Universitas Muhammadiyah Purwokerto Kampung Sri Rahayu berubah drastis hingga menjadi Pimpinan Ranting Muhammadiyah yang ke 7 di Purwokerto Selatan dan ke 264 di Kabupaten Banyumas Jawa Tengah, yang masyarakatnya kini sudah sangat berubah dari kehidupan yang dulunya jauh dengan agama dan kini sangat bersemangat mengadakan dan mengikuti pengajian.
Adalah Bayu Kurniawan mantan Ketua Pemuda Katolik yang telah Mu’alaf dan memeluk Islam terinspirasi QS Al Ma’un, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi menjadi penggerak dan sekaligus menjadi Ketua PRM Kampung Sri Rahayu memberikan testimoni bagaimana ia tahu persis bagaimana kehidupan masyarakat Kampung Sri Rahayu tempo dulu.
” kalau dulu mereka sangat jauh dengan kehidupan agama, yang mereka fikir hanya bagaimana bisa makan dan melanjutkan hidup untuk esok hari. Kini setelah kami di bina oleh PSDK UMP dengan program 5 pilarnya yaitu,
1. Iman dan Takwa.
Yaitu Pengajian-pengajian yang awalnya kami isi dengan pembagian sembako, door prize tapi kini mereka tetap pengajian walaupun tanpa snack tanpa minum dan pengisi pengajian tidak mendapatkan amplop, lalu
2. Pendidikan, yaitu pendidikan akhlak usia dini, memberikan beasiswa, memberikan kursus bahasa Inggris dan Arab dan kursus komputer semuanya gratis.
3. Gerakan Pemberdayaan Ekonomi dengan memberikan modal syariah tanpa bunga dan tanpa denda, pengadaan grobak, pelatihan-pelatihan dan membantu melunasi hutang-hutang mereka.” Tuturnya berapi-api.
” lalu yang ke 4 adalah pilar Kesehatan, klinik gratis, biaya kesehatan dan pelunasan KIS. Dan pilar terakhir atau kelima adalah Pos Pelayanan Terpadu, yang berisi tim advokasi untuk mendampingi mereka apabila memiliki perkara baik pidana maupun perdata.” Sambungnya tidak kalah semangat.
Pada akhir penyampaian sambutan dan testimoninya Bayu Kurniawan menyampaikan sebuah pesan penutup dan ia sebut sebagai oleh-oleh untuk seluruh peserta Rakernas LPCRPM se Indonesia.
“Mualaf saja dan kaum marginal setelah bergabung di Muhammadiyah sangat bersemagat bermuhammadiyah, apalagi bapak dan ibu yang lahir di muhammadiyah harusnya lebih bersemangat.” Sebutnya tambah berapi-api.
Akhirnya setelah kunjungan di PRM Kampung Sri Rahayu berakhir para peserta kembali ke Kampus UMP dan langsung mengadakan Rencana Tindak Lanjut paska Rakernas melalui google form yang dibagikan dan dilanjutkan dengan upacara penutupan yang ditutup langsung oleh Ketua PPM membidangi LPCRPM PPM bapak Drs. H. Dahlan Rais.,M.Hum.
Mengakhiri RAKERNAS LPCRPM, Peserta Kunjungi PRM Komunitas Kampung Sri Rahayu.
- Advertisement -