MAKASSAR, MENARA62.COM Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mulai menyerahkan 24 kapal, dari rencana 100 kapal phinisi kayu kepada pemerintah kabupaten/kota yang siap mengelola pelayaran rakyat. Kapal-kapal ini diharapkan bisa menghidupkan perekonomian rakyat, karena memperkuat armada lalu lintas barang dan orang disejumlah daerah yang belum terjangkau transportasi darat maupun udara.
“Saya berharap, kapal-kapal ini dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemda, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh rakyat,” ujar Budi Karya di Makassar, Kamis (19/4/2018) ketika menyerahkan bantuan kapal itu pada 24 bupati di Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.
Selain menyerahkan bantuan kapal, Budi Karya juga mengungkapkan tentang pemberian diklat gratis bagi 3000 peserta diklat pemberdayaan masyarakat. Peserta diklat, antara lain akan diberikan sertifikat BST (basic safty training) gratis, yang amat dibutuhkan bagi pelaut dan mereka yang bekerja di kapal nelayan maupun kapal pesiar.
Tol laut
Budi Karya Sumadi mengatakan program tol laut, dapat memangkas harga barang hingga 30%. Untuk mencapai angka itu dilakukan dengan mengoptimalkan berbagai cara. Diantaranya, melakukan efisiensi di pelabuhan-pelabuhan besar.
“Nah menurut saya hemat saya akan 20% sampai 30% bisa lebih murah. Sedang pelabuhan-pelabuhan kecil, ada suatu dilema skala kecil pelabuhan itu tidak maksimal, jadi kita mendorong dengan mendukung kapal perintis,” ujar Budi.
Cara lain, menurut Budi Karya, dengan memaksimalkan muatan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Contohnya, kapal ternak akan dikombinasikan dengan muatan-muatan barang tertentu, sehingga sekaligus membawa barang dari Barat menuju Indonesia timur
Menhub berencana melengkapi kapal tol laut dengan ruangan pendingin, sehingga produk-produk pangan yang butuh temperatur rendah juga dapat dikirim. Apalagi, menurut Budi Karya, saat ini masih banyak barang-barang pangan yang dikirimkan dari pelabuhan Surabaya ke wilayah Indonesia Timur lainnya.