MAKASSAR, MENARA62.COM — Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, tol laut merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya di Indonesia Timur. Salah satu upaya untuk meningkatkan layanan tol laut adalah mendukung pelayaran rakyat.
“Sebagian dari upaya membayar janji, Kemenhub memberikan 10 kapal phinisi untuk pelayaran rakyat,” ujarnya.
Selain itu, menurut Budi Karya, Kemenhub juga memberikan pendidikan gratis pada 3000 pelaut.
Hal ini disampaikan Budi Karya dalam diskusi tentang tol laut, untuk konektivitas transportasi dalam mengembangkan ekonomi wilayah kepulauan di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Kamis (19/4/2018). Diskusi yang diselenggarakan oleh kerjasama Kagama, Unhas, Kementrian Perhubungan, dan harian Kompas.
Budi Karya mengawali paparannya dengan menampilkan pesan Presiden Joko Widodo tentang upaya yang tidak boleh memunggungi laut.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Yualita, bendahara Kagama mengatakan, tol laut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, diantaranya memperkecil disparitas harga diberbagai daerah.
“Upaya untuk menggerakkan ekonomi rakyat melalui pembangunan tol laut, menjadi hal penting untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Prof Dwia Ariestina Oppo, rektor Unhas mengatakan, kampusnya merupakan kampus pelaut. “Sebagian besar dosen, guru besar, karyawan, Dan mahasiswa merupakan keluarga pelaut,” ujarnya.
Karena itu, menurut Aristina, jika membicarakan soal tol laut, maka Unhas tempat yang tepat. “Kami akan menjadi pemikir yang kritis, dan memberikan masukan untuk pengembangan tol laut,” ujarnya.
Menurutnya, pelaku pelayaran rakyat (pelra) sekitar 70 persen merupakan pelaut Makassar. Laut telah menjadi penghubung dan menggerakkan ekonomi rakyat di Sulawesi dan Indonesia Timur pada umumnya.
“Karena itu, pelra telah menjadi penggerak ekonomi rakyat yang mungkin tidak terjangkau pelayaran Bisnis,” ujarnya.