JAKARTA, MENARA62.COM– Tingginya mobilitas penduduk antar negara membuat penyebaran penyakit menjadi sangat mudah. Karena itu, optimalisasi kerjasama lintas negara melalui ASEAN sangat diperlukan.
“Perlu kerjasama antar negara, melibatkan negara-negara anggota ASEAN untuk mengatasi berbagai persoalan seperti penyebaran penyakit lintas negara,” jelas Menteri Kesehatan di sela HUT ASEAN ke-50, Kamis (24/8).
Menurutnya banyak jenis penyakit yang kini menjadi urusan bersama antar negara. Seperti mewabahnya kasus SARS, flu burung, antrax dan sebagainya.
Karena itu Menkes mendorong perlunya peningkatan kerjasama pembangunan dibidang kesehatan antar anggota ASEAN yang lebih nyata. ASEAN telah menyepakati tujuan bersamanya untuk menuju ASEAN Community Vision 2025 dan mengimplementasikan ASEAN Post 2015 Health Development Agenda.
Tujuan dari ASEAN Post 2015 Health Development Agenda adalah mewujudkan masyarakat ASEAN yang sehat. Arah dan kebijakan kerjasama sosial budaya ASEAN bidang kesehatan pun telah bertransisi, yang sebelumnya kebijakan kerjasama itu dilakukan melalui sharing best practices kini menjadi bentuk nyata pelaksanaan kegiatan.
“Manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat termasuk standardisasi kualitas pembangunan kesehatan di ASEAN,” tambah Menkes.
Lebih lanjut Menkes mengatakan bahwa kerjasama sosial budaya menjadi peluang bagi Indonesia untuk mengatasi kesenjangan di dalam negeri. kerjasama tersebut ditujukan untuk mensinergikan kualitas pembangunan kesehatan pada beberapa prioritas yakni promosi gaya hidup sehat, penguatan sistem kesehatan dan akses pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit menular serta bahaya kesehatan lainnya termasuk keamanan pangan.
Selain itu kerjasama ekonomi ASEAN menuju perdagangan bebas produk kesehatan, diharapkan dapat meningkatkan keterjangkauan masyarakat terhadap harga obat dan alat kesehatan. Sementara itu perdagangan bebas jasa kesehatan diarahkan untuk meningkatkan daya saing tenaga kesehatan Indonesia dan pemerataan fasilitas pelayanan kesehatan.