32.1 C
Jakarta

Menko Pangan RI Tutup Rakornas III Majelis Pendayagunaan Wakaf PP Muhammadiyah

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM , — Menteri Koordinator Pangan Republik Indonesia, Dr. (HC) Zulkifli Hasan, MM, secara resmi menutup Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) III Majelis Pendayagunaan Wakaf (MPW) Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yang dirangkaikan dengan Forum Keuangan Sosial Syariah, di Hotel Borobudur, Kamis (11/10/2025)

Dalam sambutannya, Zulkifli Hasan menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto berkomitmen meningkatkan kualitas gizi pangan untuk mempersiapkan generasi Indonesia yang cerdas dan sehat. Komitmen tersebut, katanya, sejalan dengan teologi al-Ma’un yang digagas pendiri Muhammadiyah, KH. Ahmad Dahlan pada tahun 1912.

“Memberi makan bergizi dan membantu fakir miskin telah menjadi bagian dari perjuangan Muhammadiyah sejak awal berdirinya. Sebagai kader Muhammadiyah, saya akan terus berkomitmen memperkuat kedaulatan pangan nasional,” ujar Zulhas.

Ia juga mengutip hasil survei Litbang Kompas yang menunjukkan tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja penyediaan pangan oleh Kementerian Pertanian mencapai 71,5%.

Peneliti Litbang Kompas, Agustina Purwanti, menjelaskan bahwa publik menilai Kementerian Pertanian berhasil menjalankan berbagai program yang berdampak langsung bagi petani dan masyarakat luas.

Lebih lanjut, Zulhas menyatakan bahwa pemerintah terus mendorong kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk optimalisasi lahan wakaf Muhammadiyah untuk pengembangan pangan bergizi demi melahirkan generasi unggul.

Sementara itu, Ketua MPW PP Muhammadiyah, Dr. H. Amirsyah Tambunan, mengungkapkan bahwa banyak aset tanah wakaf Muhammadiyah yang masih belum produktif namun berpotensi besar dimanfaatkan untuk lahan pertanian dan peternakan, seperti tanah wakaf seluas 50 hektare di Jonggol.

“Kolaborasi menjadi kunci. Kami mengusulkan model ABGCM — singkatan dari akademisi, bisnismen, government, community, dan media — untuk memperkuat pengelolaan wakaf produktif seperti penggemukan sapi, budidaya sayur, dan program pangan lainnya,” jelas Amirsyah.

Dalam kesempatan yang sama, Bendahara Umum PP Muhammadiyah, Prof. Hilman Latief, M.A., Ph.D., memaparkan bahwa Muhammadiyah tengah menyiapkan sepuluh program aksi nasional pendayagunaan wakaf periode 2026–2027, antara lain:

  1. Pendirian Pesantren Eco-Saintek berbasis wakaf.
  2. Transformasi STKIP Sungai Penuh menjadi Universitas Muhammadiyah Jambi di atas tanah wakaf.
  3. Penghimpunan wakaf untuk Pusdiklat Tapak Suci Putra Muhammadiyah di Yogyakarta.
  4. Pengembangan Wakaf Ekonomi Kreatif.
  5. Pendirian Gedung Pusat Filantropi Muhammadiyah di Jakarta.
  6. Pembangunan Desa Wisata Berbasis Wakaf (Green Waqf).
  7. Gerakan Wakaf Pohon Nasional dan Eco-Masjid Muhammadiyah.
  8. rogram Integrated Smart Farming Jonggol.
  9. Pembangunan Greenhouse Farming serta pengembangan platform digital “wakaflink.id” sebagai marketplace wakaf.
  10. Sistem transparansi nasional “One Province One Waqf Project” untuk mengembangkan potensi wakaf unggulan di tiap provinsi.

Rakornas III ditutup dengan penyerahan rekomendasi hasil komisi serta penegasan komitmen seluruh peserta untuk menjadikan wakaf sebagai instrumen keadilan sosial dan kemandirian ekonomi umat.

“Rakornas ini menjadi momentum strategis untuk mengonsolidasikan semangat tajdid dalam pengelolaan wakaf Muhammadiyah. Gerakan wakaf harus menjadi lokomotif pemberdayaan ekonomi umat dengan melibatkan generasi muda melalui inovasi, teknologi, dan kreativitas,” pungkas Dr. Amirsyah Tambunan.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!