27.8 C
Jakarta

Menkominfo: Keamanan Siber Bisa Dimulai Dari Hal-Hal Yang Sederhana

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM– Kesadaran keamanan siber masyarakat Indonesia masih sangat rendah, peringkat 70 dunia. Padahal untuk melakukan tindakan keamanan siber bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan dimulai dari diri sendiri.

“Keamanan siber tidak perlu muluk-muluk, pakai teknologi yang sangat canggih. Cukup dengan hal-hal yang sederhana seperti mengganti pasword untuk gmail maupun yahoo  sendiri,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara, di sela Cyber Security Indonesia 2017 di JCC Senayan. Rabu (06/12).

Padahal dari hal-hal yang sederhana tersebut, sesungguhnya kita sudah mulai melakukan langkah yang sangat penting yakni mengamankan siber.

Oleh karena itu, Menkominfo minta sosialisasi mengenai keamanan siber digencarkan, mengingat Indonesia masih berstatus sebagai negara yang paling rendah keamanan sibernya.

Rudiantara mengakui jika dilihat dari Index Security, frekuensi Indonesia diserang peretas masih di atas rata-rata dibanding negara lain di dunia.

Merujuk pada data yang dirilis International Telecommunication Union (ITU) mengenai Indeks Keamanan Siber Dunia 2017, Indonesia memiliki komitmen cukup tinggi untuk meningkatkan keamanan siber dibandingkan negara-negara di benua Afrika dan Asia Selatan. Meski peringkatnya masih 70 dunia.

Di kawasan Asia Pasifik, kesadaran terhadap isu keamanan siber paling tinggi ditempati oleh Singapura, Malaysia, dan Australia.

Menurut Rudiantara setiap negara menerapkan praktek berbeda untuk keamanan siber. Selain pada tahap regulasi, pelatihan, hingga pengetahuan teknis, standar keamanan siber juga diterapkan pada organisasi yang terhitung rentan disusupi kejahatan siber.

Di Indonesia, Menkominfo meminta masyarakat untuk membangun kebiasaan mulai dari mengganti kata kunci surel dan ATM. Dua hal itu saja menurut Rudi sudah mengurangi kemungkinan diretas sebesar 50 persen.

“Ini sederhana, membuat diri kita sadar akan keamanan siber. Kartu, akun email kita itu rentan terhadap security breach,” jelasnya.

Jadi lanjut Rudiantara, kalau masyarakat pengguna email rutin mengganti password akun email, apalagi akun email yang umum seperti Gmail Yahoo dan perusahaan, itu setengah atau 50 persen sudah terhindar dari security breach.

Meski hanya melakukan langkah yang sederhana, Rudi menilai rutin mengganti kata kunci surel akan berdampak besar pada ketahanan siber Indonesia. Selebihnya, Rudi meminta korporasi untuk melakukan tugasnya memperkuat pengamanan terhadap pelanggan.

“Hal itu akan memberi pengaruh dari ketahanan siber security kita. Jadi kita tidak usah berpikiran yang canggih, biarkan korporasi melindungi dirinya dari siber breach. Tapi kita sebagai masyarakat sadar ganti pin ATM dan password email aja dulu,” tukas Rudiantara.

Sementara itu Parvinder Walia Sales dan Marketing Director ESET APAC menyatakan, Indonesia merupakan pasar yang menarik bagi perusahaan penyediaan keamanan siber. Sebab Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pemain ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara pada 2020 dan cybersecurity memainkan peranan penting untuk mencapai tujuan tersebut.

“Untuk itu sangatlah penting bagi setiap institusi bisnis dan konsumen menerapkan solusi cybersecurity yang komprehensif agar tetap aman dalam lanskap digital yang selalu berubah,” lanjutnya.

Chrissie Maryanto, Marketing Director PT Prosperita-ESET Indonesia mengatakan building trusted information security management saat ini menjadi sangat penting mengingat keamanan data bukan hanya berada pada sisi endpoint dan server saja. Cybercrime yang semakin canggih harus diimbangi dengan berbagai solusi yang komprehensif.

Data Global  State  of Information  Security  Survey,  serangan  siber  di  Indonesia  di dominasi oleh 5  jenis serangan  yaitu  phising,  eksploitasi  pada perangakat  mobile,  eksploitasi  perangkat  sistem  teknologi operasional,  serangan  sistem  pembayaran  mobile  dan eksploitasi  identitas  pengguna.  Dampak  dari  serangan  siber  yang  banyak  dilaporkan  adalah kehilangan  informasi  seperti  catatan  internal,  data  pelanggan, karyawan dan informasi intelektual.

“Kami mendukung pemerintah dan perusahaan di Indonesia untuk mendapatkan solusi keamanan siber melalui ESET Enterprise Solutions dan Managed Security Service,” tutupnya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!