JAKARTA, MENARA62.COM–Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyebut, saat ini terdapat 132 ribu lebih penduduk Indonesia menggunakan internet sebagai sarana komunikasi. Dengan begitu menurut Puspayoga internet merupakan pasar potensial bagi pelaku UMKM untuk memasarkan hasil usahanya.
“Ini merupakan pasar yang sangat potensial untuk pelaku UMKM yang jumlahnya kurang lebih 59 juta,” ujar Puspayoga saat meresmikan Hari UMKM Online Nasional di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Jumat (31/3). Turut hadir dalam acara ini Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran KUMKM Ahmad Zabadi, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Samuel Wattimena, Duta Koperasi Dewi Motik, Direktur Bisnis dan Pemasaran LLP KUMKM Bagus Rachman, serta puluhan pelaku KUMKM.
Puspayoga mengatakan, era teknologi mengharuskan UMKM masuk internet supaya bisa mendorong produktifitas dan meningkatkan daya saing UMKM itu sendiri. Pemerintah pun siap hadir dalam rangka memasilitasi UMKM masuk dalam dunia digitalisasi. “Semoga pemerataan ekonomi digital ini bisa membangun Indonesia sesuai dengan harapan Presiden Jokowi, yakni menjadi bagian kekuatan digital di Asia,” kata Puspayoga.
Hari UMKM Online Nasional
Pada kesempatan itu, Menkop Puspayoga untuk pertama kalinya meresmikan Hari UMKM Online Nasional yang jatuh pada 31 Maret. Peresmian ini ditandai dengan 100 ribu UMKM masuk online secara serentak di 30 kota se-Indonesia. “Online ini harus dilakukan dan pemerintah harus hadir agar UMKM bisa pasarkan produknya,” ucapnya. Dengan peresmian Hari UMKM Online Nasional, Puspayoga berharap hal ini bisa menjadi trigger menuju program 8 juta UMKM Online pada 2020, sekaligus menjadikan UMKM Indonesia sebagai kekuatan terbesar di tingkat Asia. “Ini sangat strategis, dengan momen ini bisa jadi trigger agar program 2020, yakni 8 juta UKM sudah online tapi tentu kualitas yang diutamakan,” tukas dia.
Puspayoga menegaskan online sistem bagi produk UMKM ini menjadi sebuah keharusan, namun keberadaanya tidak akan ‘membunuh’ pasar tradisional maupun pasar modern. Keduanya sangat bermanfaat bagi masyarakat. “Walaupun ada pergeseran pasar tapi gak akan bunuh pasar tradisional karena masih dibutuhkan,” tandasnya.
Reni Dewayani pelaku UKM dari Sukapura, Jakarta Utara mengungkapkan rasa senangnya karena difasilitasi oleh Kemenkop UKM dan Keminfo masuk online sistem, dengan tanpa mengeluarkan biaya sepersen pun. “Saya tertarik ada jembatan dari Kemenkop dan Kominfo, ini gratis. Karena berat untuk biaya domain dan hosting itu,” katanya.
Reni merupakan salah satu pelaku UKM yang bergerak di bidang hendycraft. Selama ini dia hanya memanfaatkan komunitas sosial seperti arisan, toko, rumah maupun pameran untuk memasarkan hasil usahanya. Akan tetapi omset yang diraup masih terbilang kecil. “Dengan sistem online ini saya ingin pasarkan lebih luas lagi. Karena dengan banyak orang mengetahui bisa membuka peluang bagi masyarakat untuk membeli, dengan begtu income saya akan bertambah,” harap Reni.