MENARA62.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi Pesepeda Dzaki Wardana, orang pertama dari ASEAN yang berhasil menyelesaikan tantangan Trans AM Bike Race (TABR), yaitu event ultra cycling dengan jarak 6.720 km, terbesar di Amerika Serikat dan salah satu yang bergengsi di dunia.
Dzaki finish di posisi kelima dari 46 peserta yang berasal dari berbagai negara di seluruh dunia. Tantangan itu dituntaskan dalam total waktu 20 hari, 18 jam, dan 15 menit. Dalam sehari, rata-rata Dzaki gowes sepeda sejauh 323 km, dengan kecepatan rata-rata 23,1 km per jam, dan elevation gain 30.471 meter.
“Bagi kita ini adalah sebuah prestasi, jangan berhenti di sini dan harus ditingkatkan ke depan sehingga nanti lebih banyak generasi muda ini bisa menyamai prestasi Dzaki untuk mengangkat Indonesia sebagai destinasi sport tourism, tapi juga produk-produk ekonomi kreatif kita, kesehatan kita, produk olahraga kita juga bisa mendunia,” kata Menparekraf Sandiaga dalam “The Weekly Brief With Sandi Uno” di Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Senin (17/7/2023).
Cyclist Indonesia Top 5 Finisher Trans Am Bike Race (TABR) 2023, Dzaki Wardana, menceritakan pengalamannya saat mengikuti ajang TABR. Ia menghadapi berbagai tantangan, baik cuaca maupun iklim yang berbeda di Amerika Serikat, ada kendala pada sepedanya, hingga perbedaan kultur di sana.
“Pengalaman saya sangat menakjubkan, ketika datang ke sana dengan modal yang nggak mengerti apa-apa, dan saya datang dengan dukungan brand Indonesia. Tujuannya untuk mencoba pengalaman seperti apa sih Amerika, sebelumnya kan belum pernah ke sana. Jadi ya sudah modal nekat. Bismillah kita tuntaskan dan kibarkan bendera merah putih,” kata Dzaki.
CEO & Founder Wdnsdy Bike dan Mainsepeda, Azrul Ananda, mengatakan bahwa Dzaki menuntaskan tantangan tersebut dengan dukungan jenama-jenama lokal asal Indonesia, mulai dari merek sepeda asal Indonesia, yaitu Wdnsdy Journey KS, hingga menggunakan suplemen produk Indonesia yaitu di antaranya Antangin, Herbamojo, dan Strive.
“Jadi nutrisinya, vitaminnya, pokoknya equipment-nya apparel-nya brand Indonesia, itu sesuatu yang unik ya. Kalau kita ikut event di dunia kita pakai sepeda merek asing, atau pakai equipment asing kan itu nothing special,” kata Azrul.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events), Kemenparekraf/Baparekraf Vinsensius Jemadu menyampaikan Kemenparekraf akan mendukung Dzaki Wardana di event sport tourism nasional maupun internasional.
“Kami mengapresiasi prestasi dari Dzaki, dan kita melihat bahwa sport tourism ini menjadi bagian portofolio yang sedang digalakkan oleh Kemenparekraf yang diketahui bahwa sport tourism mampu menggerakkan perekonomian dan menciptakan lapangan kerja. Jadi dengan kehadiran Dzaki ini di event internasional, setidaknya dunia luar mengakui bahwa Indonesia juga bisa mencetak prestasi yang luar biasa,” kata Vinsensius.
Acara ini dihadiri sejumlah pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenparekraf/Baparekraf, turut hadir juga CEO Sub Jersey, Bagus Ramadhani; Head of Marketing Antangin, Dian Nugraha; dan CEO Strive, Edo Bawono. (*)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Pesepeda Dzaki Wardana/foto: dok. Kemenparekraf