JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (BRIN), Prof. Bambang Soemantri Brodjonegoro, menyampaikan harapannya kepada generasi muda agar selalu semangat, produkti, dan inovatif untuk memberikan sumbangsih melalui ide orisinil dan karya nyata dengan ilmu pengetahuan. Generasi muda juga diharapkan dapat menghasilkan riset yang inovatif bagi Indonesia dan dunia.
“Saat ini Indonesia masih mengandalkan Sumber Daya Alam (SDA) sebagai tulang punggung perekonomian. Hal ini menyebabkan Indonesia belum bisa keluar dari pendapatan kelas menengah,” kata Bambang pada acara Youth Science Week 2020 sebagai rangkaian Indonesia Science Expo 2020 yang disiarkan channel Youtube Kemenristek, Rabu (18/11/2020).
Indonesia lanjut Bambang harus berkaca dari negara yang mampu melewati hal ini, contohnya Korea Selatan. Negara tersebut melalui inovasinya mampu keluar dari jebakan pendapatan menengah atau middle income.
Menurutnya pengembangan budaya inovasi menjadi kunci agar negara dapat maju. Untuk mengembangkan budaya inovasi diperlukan adanya sinergi antar lini, mulai dari pemerintah, akademisi, dan industri.
“Dimulai dari langkah kecil, yang diminati oleh generasi muda, akademisi yang memiliki kompetensi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi,” jelasnya.
Diakui Menristek, pemuda Indonesia telah banyak yang menorehkan prestasi dalam rangka pengembangan inovasi di Indonesia. Mereka mampu membangun dan menciptakan lapangan kerja baru, seperti adanya startup yang dibangun oleh anak muda.
“Maka diperlukan upaya untuk mendorong pemuda agar menjadi inovatif melalui pengembangan sistem inovasi daerah dan teknopreneur,” jelasnya.
Diprediksi pada tahun 2030, 2040 Indonesia akan mengalami bonus demografi. Dimana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibanding yang tidak produktif. Jumlah penduduk produktif diperkirakan sekitar 64% dari total penduduk Indonesia.
“Untuk itu agar dapat memetik manfaat dari bonus demografi ini, sumber daya manusia usia produktif harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan,” ucapnya.
Ia menambahkan termasuk kaitan dalam menghadapi keterbukaan pasar tenanga kerja.
“Saya sangat mendukung pembangunan atmosfer dan ekosistem pendidikan sains, teknologi, engineering, matematika yang mendorong generasi muda untuk tetap memiliki rasa ingin tahu, dan optimis.” Jelasnya.
Hal ini diharapkan dapat menciptakan kreativitas tanpa batas terkhusus dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga mampu membuat terobosan yang inovatif, agar dapat menyelesaikan masalah yang kini sedang dihadapi.
“Sehingga dapat mengurangi ketergantungan produk impor,” ujar Bambang.
Pemuda Indonesia sebagai generasi penerus bangsa berperan penting untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju dan mandiri. Dengan bimbingan dari peneliti akan mampu menemukan prinsip yang inovatif, diharapkan mampu mencapai Indonesia emas ditahun 2045.