32.8 C
Jakarta

Menristek Inginkan Penguatan Kolaborasi Triple Helix untuk Lahirkan Inovasi bidang Infrastruktur

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM – Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional Bambang P. S. Brodjonegoro mengungkapkan melalui penguatan kolaborasi ‘triple helix’ (Academician, Business, Government) dan peningkatan kompetensi sektor konstruksi, Indonesia bisa melahirkan inovasi yang lebih banyak di bidang infrastruktur terutama di bagian konstruksi di era Revolusi Industri 4.0.

“Saya harapkan acara hari ini benar-benar bisa memformulasikan atau menginisiasi terjadinya ‘triple helix’ mekanisme khususnya di bidang ‘digital construction’, ” ungkap Menristek/Ka BRIN Bambang Brodjonegoro  saat memberikan sambutan pada pembukaan ‘Digital Construction Day’ (DCD 2019) yang diselenggarakan untuk memperingati Hari Jadi ke-66 PT. PP (Persero) Tbk. di hotel Mulia, Jakarta, Selasa (26/11).

Dalam siaran persnya, Menteri Bambang menjelaskan dunia usaha di bidang infrastruktur dan konstruksi seperti PT. PP (Persero) Tbk. didorong untuk bersinergi dengan para peneliti dan akademisi dengan melibatkan peran pemerintah untuk menciptakan ekosistem riset dan inovasi yang baik dari sisi regulasi.

“Di sisi ‘researcher, akademisinya kita bisa lihat siapa saja yang berkiprah dalam bidang ‘digital/smart construction’ tersebut. Disitulah peran pemerintah berupaya agar ‘triple helix’ mechanism benar-benar  terjadi dan Indonesia bisa melahirkan inovasi yang lebih banyak di bidang infrastruktur,  terutama di bidang konstruksi,” imbuh Menteri Bambang.

Lebih lanjut Menteri Bambang mendorong adanya peningkatan dari segi kualitas sumber daya manusia Indonesia. SDM yang unggul menjadi modal bangsa untuk menciptakan negara Indonesia yang maju dan  meningkatkan kesejahteraan bangsa.

Sumber daya manusia Indonesia harus terbuka dan  adaptif dengan teknologi-teknologi yang muncul di era revolusi industri 4.0,  termasuk teknologi digital sehingga mampu berdaya saing. Hal ini dikarenakan dalam revolusi industri 4.0, pemegang faktor kunci utama adalah kualitas sumber daya manusia. Jadi SDM Unggul adalah mutlak diperlukan untuk membuat bangsa Indonesia tinggal landas menuju Indonesia maju.

“Era saat ini perlu dipahami bukan hanya sekedar transformasi dan atau alih  teknologi saja, tapi terdapat 3 hal penting yang harus bertransformasi. Yaitu faktor sumber daya manusia (SDM), faktor regulasi dan faktor teknologinya sendiri,” ulas Menteri Bambang.

Menristek/Kepala BRIN menambahkan dari ketiga hal tersebut, faktor sumber daya manusia (SDM) menjadi faktor kunci keberhasilan penerapan revolusi industri keempat, karena tanpa SDM yang mumpuni,  mustahil tercapai transformasi teknologi tersebut. Hampir seluruh negara maju berlomba lomba mendorong kualitas SDM-nya agar bisa berkiprah lebih aktif menghadapi tantantangan Revolusi Industri 4.0 dan persaingan global.

Dalam kesempatan ini turut hadir pula Ketua Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional Ilham Akbar Habibie, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Danis Hidayat Sumadilaga, Komisaris Utama PT PP (Persero) Tbk Andi Gani Nena Wea, Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Lukman Hidayat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!