28.8 C
Jakarta

Menristekdikti Eliminasi Dikotomi PTN dan PTS

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Menteri Riset Teknologi Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof H Muhammad Nasir PhD, Ak menandaskan pihaknya akan mengeliminir perbedaan antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Sebab sudah banyak PTS yang memiliki kualitas jauh lebih baik dibandingkan dengan PTN.

Menristekdikti mengungkapkan hal tersebut pada Kuliah Umum di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Kamis (22/3/2018). Kuliah umum dihadiri Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haerdar Nashir, Ketua PP Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini dan sejumlah tamu undangan. Dalam kesempatan tersebut, Menristekdikti juga meletakan batu pertama pembangunan gedung Fakultas Kedokteran UAD.

Lebih lanjut Menristekdikti dalam kuliah umum bertema ‘Kebijakan Nasonal Pendidikan Tinggi Indonesia menghadapi Revolusi Industri 4.0’ mengungkapkan ada 122 PTN. Sebayak 38 PTN sudah terakreditasi institusi A, 50 PTN belum terakreditasi dan selebihnya terakreditasi B, C. Sedangkan jumlah PTS yang sudah terakreditasi A sebanyak 19 perguruan tinggi.

Rektor UAD, Dr Kasiyarno menyerahkan kenang-kenangan kepada Prof Dr H Muh Nasir disaksikan Haedar Nasir (paling kanan) di Yogyakarta, Kamis (22/3/2018). (foto : heri purwata)

Untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, khususnya PTS, Kemenristekdikti akan melakukan pembinaan. Kemenristekdikti menugaskan Koordinator Kopertis untuk melakukan pembinaan. “Koordinator Kopertis jangan hanya datang ke perguruan tinggi swasta jika ada wisuda. Saat wisuda itu isinya senang dan senang. Tetapi harus mendatangi PTS untuk pembinaan. Kalau datang pada pembinaan, isinya sedih dan sedih,” kata Nasir.

Pembinaan kepada perguruan tinggi juga dimaksudkan agar semakin kuat. Sebab sebentar lagi perguruan tinggi asing (PTA) akan beroperasi di Indonesia. Sehingga perguruan tinggi Indonesia harus diperkuat agar tidak berguguran saat perguruan tinggi asing hadir di Indonesia.

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr Haedar Nasir mengungkapkan kehadiran Fakultas Kedokteran UAD bukan merupakan ambisi atau untuk kepentingan UAD saja. Kehadiran Fakultas Kedokteran UAD bertujuan untuk menciptakan kemajuan masyarakat.

“Kampus membantu mempercepat proses transformasi pembangunan bangsa. Muhammadiyah melalui PTM (Perguruan Tinggi Muhammadiyah,red) bertujuan membangun masyarakat yang cerdas berkemajuan. Bagi anak bangsa kecerdasan tidak cukup, tetapi perlu bekal nilai agama dan Pancasila,” kata Haedar.

.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!