JAKARTA, MENARA62.COM — Lukman Hakim Saifudin, Menteri Agama mengatakan, hakekat agama itu untuk membawa manusia ke alam terang benderang, dari alam kegelapan. Namun, ia menangarai, orang seringkali terlalu fanatik pada agamanya, hingga lupa pada esensi beragama itu sendiri.
Hal ini disampaikan Lukman dalam pengkajian Ramadhan 1438 H, Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Muhammadiyah Memandu Keberagaman yang mencerahkan, mencerdaskan dan berkeadaban di Universitas Muhammadiyah Jakarta, Senin (5/6/2017) malam.
“Sepersoanal apapun ibadah mahdoh itu, tetap berujung pada aspek sosial. Tidak ada ibadah mahdoh yang hanya berhenti sampai ke persoalan ketuhanan saja,” ujar Lukman Hakim.
Misalnya, shalat memang merupakan ibadah pribadi. “Namun kita juga diingatkan bahwa esensi sholat itu juga untuk mencegah, mengajak kita menjauhi perbuatan munkar,” ujarnya.
“Jadi sesungguhnya, tidak ada ibadah yang begitu personal sekalipun, sehingga sama sekali tidak ada kaitannya dengan aspek sosial,” ujarnya.
Pada bagian awal, Lukman mengungkapkan, praktek keberagamaan yang mencerahkan, telah ditunjukkan KH Ahmad Dahlan, beragama itu punya esensi sosial. “Kualitas kita beragama, juga didorong seberapa besar kita bermanfaat bagi sesama,” ujarnya.
Muhammadiyah, menurut Lukman Hakim, telah menunjukkan tidak sekedar bisa menjaga warisan tradisi yang baik, tetapi juga mampu berkreasi dan berinovasi untuk melahirkan sesuai yang sesuai dan lebih kontekstual serta lebih dibutuhkan dengan kondisi kekinian.