25.4 C
Jakarta

Menteri Fadli Zon Berharap Program KILA Mampu Tumbuhkan Ekosistem Lagu Anak-Anak yang Bermutu

Baca Juga:

JAKARTA , MENARA62.COM – Menteri Kebudayaan Fadli Zon berharap program Kita Cinta Lagu Anak Indonesia (KILA) yang telah berlangsung selama 5 tahun dapat menumbuhkan ekosistem yang memungkinkan lagu-lagu anak Indonesia tumbuh dan berkembang. Hal tersebut disampaikan Menbud Fadli Zon pada Taklimat Media drama musikal KILA bertema Harmoni Sahabat KILA, Melangkah Bersama, Meraih Cita-Cita yang digelar Selasa (12/8/2025).

“Ekosistem lagu anak perlu terus dipacu agar lahir karya yang bermutu, kekinian, dan viral, namun tetap memiliki nilai edukasi. Kami berharap KILA dapat menghidupkan semangat penciptaan dan penampilan lagu anak yang berkualitas,” kata Fadli Zon, Selasa (12/8/2025).

Diakui Fadli Zon, di tengah makin mudahnya anak-anak mengakses lagu-lagu ‘dewasa’, Indonesia membutuhkan lagu anak-anak yang mampu membawa pesan moral, menggembirakan dan tentu saja dapat membangun karakter anak. Sebab belakangan banyak anak-anak yang menyanyikan lagu-lagu orang-orang dewasa yang liriknya belum sepantasnya dibawakan oleh anak-anak.

“Kita ingin melalui KILA, akan tumbuh lagu-lagu anak-anak yang berkualitas, disukai anak-anak dan menjadi booming,” tambahnya.

Lagu-lagu anak yang dimaksud, tentu saja yang telah terseleksi dengan baik, yang menghibur namun juga syarat akan pesan-pesan moral terkait dengan pembangunan karakter aanak-anak. “Lagu-lagu yang terpilih nantinya sudah diseleksi, dikurasi dengan baik oleh para juri,”tegasnya.

Fadli Zon berharap program KILA menjadi event yang berkesinambungan, sustainable, terutama sebagai bentuk afirmasi dari Kementerian Kebudayaan terhadap lagu-lagu anak, baik lagu ciptaannya maupun yang dinyanyikan.

Menurut Fadli Zon, lagu-lagu anak-anak zaman sekarang menghadapi tantangan yang tidak mudah, berbeda dengan era tahun 1970-an di mana platformnya terbatas pada televisi dan radio, sehingga anak-anak tidak mudah mengakses lagu-lagu dewasa. “Kalau sekarang hampir semua platform sampai media sosial, ada Youtube, spotify, dan lainnya bisa diakses oleh anak-anak,” katanya.

Ia berharap dengan program KILA, anak-anak Indonesia semakin menyukai lagu-lagu anak-anak. Dengan demikian anak-anak tidak lagi menyanyikan lagu-lagu dewasa. “Ini menjadi tantangan kita semua, kita tentu harus membuat semacam kontribusi, bekerja sama dengan tentu saja kementerian dan lembaga lain yang terkait untuk perlindungan anak, maupun untuk pendidikan,” tandas Fadli Zon.

Potensi Drama Musikal

Dalam kesempatan tersebut, Fadli Zon juga menilai bahwa drama musikal berpotensi menjadi tren hiburan masa depan di Indonesia, seperti halnya Broadway di Amerika Serikat atau West End di Inggris. Di negara-negara tersebut drama musical seperti Phantom of the Opera, Cats, Les Misérables, hingga Hamilton bisa bertahan puluhan tahun karena ekosistemnya kuat.

Guna mendorong lahirnya drama musical, menurut Fadli Zon, dibutuhkan ketersediaan panggung pertunjukan yang memadai agar drama musical dapat berlangsung dalam jangka panjang dan bukan sekadar hitungan minggu.

Tahun ini, Kita Cinta Lagu Anak berhasil menjaring 1.023 peserta, terdiri dari 253 peserta lomba cipta lagu dan 770 peserta lomba menyanyi. Setelah melalui proses seleksi yang panjang, akhirnya juri memilih 15 finalis cipta lagu dan 50 finalis menyanyi yang akan tampil di panggung “Harmoni Sahabat Kila” yang akan digelar di Taman Ismail Marzuki pada 19 Agustus 2025.

Pemenang lomba menyanyi akan membawakan karya dari pemenang cipta lagu, yang diaransemen ulang khusus untuk pertunjukan ini, dengan dukungan musisi dan seniman papan atas seperti Gerry Gerardo dan Wishnu Dewanta.

Menariknya, Kementerian Kebudayaan membuka akses pertunjukan ini secara gratis. “Cukup mendaftar lewat tautan di media sosial Harmoni Sahabat Kila. “Ini adalah wujud komitmen kami menghadirkan seni yang bisa diakses semua kalangan,” ujar Fadli Zon.

Pentas ini juga menjadi bagian dari perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Tidak banyak negara yang bisa mencapai usia 80 tahun dalam kondisi damai dan berkembang. Itu itu kita perlu bersyukur dan merayakannya,” tutup Fadli Zon.

Hadir dalam Taklimat Media Wamen Kebudayaan Giring Ganesha, Dirjen Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan Ahmad Mahendra, dan penyanyi cilik legendaris Chichaa Koeswoyo.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!