DENPASAR, MENARA62.COM. Langit sore mulai meredup, awan kelabu menggantung rendah. Azan Ashar belum lagi berkumandang, tetapi seorang siswa SMK Muhammadiyah jurusan Tata Boga sudah lebih dahulu hadir di sekolah. Namanya Tio. Dengan santai, ia duduk di bangku dapur praktik, memainkan gadget di tangannya. Di atas meja, beberapa sisir pisang tanduk tersusun rapi, bersama bahan-bahan lain yang tampaknya akan diolah menjadi kolak.
Rasa ingin tahu membuat saya bertanya, “Kok sudah datang lagi, Mas? Teman-temanmu kan sudah pada pulang?”
“Iya, Pak,” jawabnya santai sambil tetap menatap layar ponselnya. Rupanya, Tio sedang menghubungi rekan-rekannya yang belum hadir. Sebagai ketua kelompok, ia memastikan semua anggota tim siap untuk praktik sore itu. Sesuai kurikulum, mereka akan mengolah dessert tradisional. Namun, bukan sekadar memasak untuk tugas sekolah, hasilnya akan dibagikan kepada orang-orang yang berbuka puasa. Sebuah ide cerdas dari Miss Disna, guru mereka, yang tak hanya mengasah keterampilan kuliner, tetapi juga menumbuhkan kecerdasan spiritual—menggabungkan IMTAQ (Iman dan Taqwa) serta IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi).
Saat praktik dimulai, cuaca terasa begitu panas. Panas kompor di dapur berpadu dengan teriknya alam, menambah ujian bagi mereka yang tengah berpuasa. Namun, tak satu pun mengeluh. Dengan penuh semangat, mereka mengiris, mengaduk, dan mengolah bahan-bahan dengan teliti. Setiap tetes keringat yang jatuh adalah bukti ketekunan mereka dalam belajar, berusaha menggapai cita-cita.
Menjelang Maghrib, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Hujan turun perlahan, membasahi bumi yang sebelumnya terbakar terik. Seolah langit turut merestui perjuangan mereka. Sejuknya udara menambah semangat mereka untuk berbagi. Dengan penuh kebanggaan, mereka mengemas hasil masakan dan membagikannya kepada orang-orang yang sedang menanti waktu berbuka. Senyum puas tergambar di wajah mereka, karena hari itu mereka bukan hanya belajar memasak, tetapi juga belajar berbagi dan merasakan makna keikhlasan.
SMK Muhammadiyah: Pilihan Tepat untuk Masa Depan Gemilang
Kisah Tio dan teman-temannya hanyalah satu dari sekian banyak cerita inspiratif di SMK Muhammadiyah. Sekolah ini bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat membentuk karakter dan membangun jiwa kepedulian. Bagi adik-adik SMP yang sedang menentukan pilihan, SMK Muhammadiyah adalah tempat terbaik untuk berkembang.
Di sini, kalian tidak hanya akan belajar teori, tetapi langsung mempraktikkannya dalam kehidupan nyata. Kalian akan dipersiapkan menjadi tenaga kerja terampil yang siap bersaing di dunia industri, atau bahkan menjadi wirausahawan sukses. Dengan bimbingan guru-guru berpengalaman dan suasana belajar yang menyenangkan, SMK Muhammadiyah akan menjadi jembatan emas menuju masa depan yang cerah.
Jadi, tunggu apa lagi? Mari bergabung dengan SMK Muhammadiyah, tempat di mana keterampilan diasah, karakter dibangun, dan masa depan dirancang dengan penuh keyakinan!
Penulis : Chef Raden Alit