29.2 C
Jakarta

Menyeduh Kopi Pagaralam di Ruang PDM

Baca Juga:

Usai azan Isya berkumandang di Masjid Baitul Makmur, tim “Ekspedisi Ahmad Dahlan Menara62.Com” malam itu, (Selasa, 18/07/17) disambut dengan senyum sumringah oleh anggota Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Pagaralam di halaman sebuah kampus dan langsung diajak ke ruangannya. Udara malam itu begitu sejuk membuat tubuh kami sedikit menggigil. Kami pun disuguhi kopi khas Pagaralam.

Kami diajak ke sebuah ruang yang di dalamnya terdapat beberapa foto tentang Muhammadiyah Kota Pagaralam. Foto-foto tentang sejarah dan perjalanan Muhammadiyah kota itu. Pada dinding lain, terdapat foto-foto Ketua Umum PP Muhammadiyah mulai dari pendirinya, yaitu KH Ahmad Dahlan hingga foto Ketua Umum PP periode terakhir sebelum periode saat ini. Foto-foto tersebut dipajang dan ditata dengan rapi berjajar di dinding ruang PDM Kota Pagaralam.

PDM Kota Pagaralam

Sembari menikmati kopi khas Pagaralam yang memiliki aroma dan rasa yang khas, kami mengobrol santai dengan beberapa anggota PDM yang telah hadir di ruang itu. Tidak hanya kopi, kami juga disuguhi teh khas Pagaralam yang menawarkan rasa dan aroma yang begitu khas dan nikmat. Kami pun tidak mau ketinggalan rasa kopi dan teh tersebut selama berada di ruang itu.

Beberapa bingkai lukisan dan foto juga menjadi penghias dinding ruang tempat kami dan anggota PDM berbincang santai. Tidak lama, mereka pun memulai bercerita tentang sejarah dan perkembangan Islam dan Muhammadiyah di Pagaralam pada tim ekspedisi. Kami mendengarkan dan menyimak cerita dan penjelasan panjang dari mereka, sembari merekam dan mendokumentasikannya.

Sambil menyeduh kopi dan teh, di antara kami menanyakan beberapa hal yang berkaitan dengan perjalanan dan perkembangan Muhammadiyah. Mereka pun menjawab dengan cerita dan penjelasan yang panjang. Tanpa terasa, kurang lebih dua jam kami bersama mereka di ruangannya. Kami melanjutkan obrolan santai setelah wawancara selesai. Tentu, tidak lupa sembari menyeduh kopi dan teh khas Pagaralam, juga hidangan ringan lainnya. Kami pun memohon pamit karena malam semakin kelam.

Pukul 20.30 WIB (Selasa, 18/07/2017), kami keluar dari ruangan PDM Pagaralam dan berpamitan pada mereka untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya. Malam pun telah siap menemani dan mengantar kami dengan gelap gulitanya. Dua mobil oranye itu pun membawa kami menerjang gelap menuju jalan yang berkelok. Kami menikmati malam dari jendela mobil dan merasakan embusan angin yang dingin. Malam itu, sebelum kami kembali ke Lahat untuk istirahat, kami berkunjung ke salah satu rumah seorang anggota ranting Muhammadiyah di Desa Mangunsari Bukit Timur, Kecamatan Jara, Kabupaten Lahat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!