26.4 C
Jakarta

Meramaikan dan Mendamaikan Pilkada 2018

Baca Juga:

Meramaikan dan Mendamaikan Pilkada 2018

Oleh Indah Rahmawati Salam  

Tidak terasa sebentar lagi kita semua akan melaksanakan Pilkada Serentak. Diketahui sekitar 171 kabupaten/kota akan menggelar Pilkada tahun ini. Spanduk, brosur, baliho dengan gambar para calon kepala daerah pun mulai bertebaran di mana-mana. Memilih calon pemimpin yang baik memang tidak mudah. Apalagi beberapa tahun belakangan ini, banyak kepala daerah yang terjerat kasus korupsi. Kepercayaan masyarakat terhadap sosok pemimpin daerah pun goyah.

Masyarakat  harus lebih bijak dalam memilih pemimpin yang akan datang. Seorang pemimpin yang mampu memajukan dan memakmurkan daerah yang ia pimpin. Diperlukan seorang pemimpin yang mampu menyatukan seluruh  masyarakat dari berbagai etnis untuk bersama-sama menggali potensi yang dimiliki demi kemajuan daerah.

Namun dalam setiap Pilkada, ada saja berbagai isu yang beredar. Mulai dari isu politik uang, isu SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan), bahkan isu politik identitas. Banyak oknum yang tidak bertanggungjawab justru sengaja menyebarkan isu untuk kepentingan calon pilihannya. Apalagi saat ini banyak beredar hoax di media sosial yang semakin membuat masyarakat bingung melihat mana yang merupakan kebenaran ataupun kebohongan publik. Bahkan sering kita lihat adu pendapat di dunia maya yang dipenuhi dengan kata-kata tidak sopan dan umpatan yang akhirnya berujung bui.

Masyarakat harus lebih jeli dan bijak dalam menghadapi situasi seperti ini. Jangan sampai rasa Bhinneka Tungga Ika kita tercerai berai hanya karena kepentingan segelintir pihak. Perbedaan pendapat boleh saja terjadi, tapi hindari perdebatan bahkan pertikaian. Kita merupakan warga Negara yang menjunjung nilai-nilai Pancasila, alangkah memalukannya jika kita justru mencoreng nilai-nilai Pancasila kita sendiri. Kita sudah terbiasa dengan perbedaan sejak sebelum Indonesia merdeka, maka jangan biarkan pesta politik yang singkat ini menghancurkan persatuan bangsa.

Berikan suara Anda untuk perubahan daerah Anda. Jangan biarkan diri Anda terhasut oleh isu politik yang bertebaran. Dengar dan terima saran dengan baik. Saring informasi yang Anda terima terlebih dahulu. Buatlah diri Anda sebagai pemilih yang baik dan bijak.

Berikut beberapa tips agar Anda bisa menjadi pemilih yang cerdas dan berkualitas:

  1. Gunakan hak pilih

Satu suara sangat menentukan masa depan daerah Anda. Jika selisih 1 suara saja, bisa jadi calon yang baik akan kalah dari calon pemimpin yang tak baik. Jadi gunakanlah suara Anda sebijak mungkin. Jangan mudah terpengaruh oleh ideologi mereka yang golput. Mereka yang golput sebenarnya adalah orang-orang yang tidak peduli dengan masa depan bangsa. Mereka tidak memilih tapi terus mengkritik seolah mereka adalah yang paling tahu tentang bagaimana menata masa depan bangsa. Sungguh sangat miris.

  1. Mengetahui jejak karir dan prestasi calon pemimpin

Sangat penting untuk mengetahui sejauh mana prestasi dan hasil kerja nyata dari calon pemimpin yang akan dipilih. Semakin baik prestasi yang ditorehkan maka semakin baik pula penilaian untuk calon pemimpin tersebut.

Pemilih yang baik adalah pemilih yang bijak dalam mempelajari prestasi – prestasi yang di miliki oleh sang calon. Prestasi – prestasi ini pun haruslah mutlak dari segi profesionalisme dan juga personal sang calon, tidak di kaitkan dengan golongan, suku, ras ataupun agama. Terutama, pemilihan sang calon tidak boleh di kaitkan dengan pemberian ataupun tunjangan yang di berikan oleh sang pasangan calon. Walaupun praktek tersebut sudah di larang oleh pemerintah dan akan diberikan sangsi yang tegas kepada pasangan calon yang melakukannya, akan tetapi, masi banyak juga para pemilih yang belum ataupun tidak mengetahui hal ini. Oleh karena alangkah baiknya jika sebagai sesama warga dan pemilih kita juga dapat mengajarkan cara – cara memilih yang baik dan benar kepada tetangga dan teman – teman kita.

  1. Memahami visi dan misi calon pemimpin

Pahami dengan baik apa yang menjadi visi dan misi para calon, lalu tentukan mana yang memiliki visi dan misi yang paling baik. Pastikan Anda mengetahui mana visi dan misi yang realistis dan tidak. Lihat kemampuan calon pemimpin apakah mampu atau tidak untuk mewujudkan visi dan misinya. Sebagai pemilih, kita pun tidak boleh menelan mentah – mentah visi dan misi sang calon. Visi dan misinya sang calon ini pun harus dipelajari kita kembali apakah sesuai dengan nilai – nilai dan norma – norma yang dianut di dalam masyarakat. Dan yang lebih pentingnya adalah untuk memastikan bahwa visi dan misi sang calon adalah sesuai dengan hukum dan dasar negara Republik Indonesia.

  1. Tidak tergoda dengan iming-iming para calon

Jangan tergoda dengan calon yang memberikan iming-iming berupa uang atau sembako, hal ini bisa saja termasuk politik uang. Anda boleh saja menerima jika membutuhkan, tapi pastikan Anda memilih calon yang benar-benar berkualitas saat pemilihan. Bukan hanya karena iming-iming dari calon. Banyak masyarakat yang kurang peduli dengan hal ini sehingga salah memilih pemimpin. Mereka terbuai dengan pencitraan yang gencar dilakukan para calon. Pemikiran pendek tentang calon pemimpin yang mengayomi rakyat kecil justru menjadi bumerang bagi diri sendiri. Ingatlah, kesejahteraan sesaat bisa menjerumuskan Anda dalam kesusahan yang panjang. Pastikan Anda memilih calon tanpa tekanan dari pihak manapun.

  1. Bijaklah dalam menyaring informasi

Pilkada selalu berhubungan dengan berbagai isu, baik itu isu yang baik maupun yang buruk. Cermati dan saring setiap informasi yang Anda dapatkan. Jangan menerima atau menyebarkan informasi tanpa mencari kebenarannya. Cari kebenaran dari berbagai sumber sehingga Anda tidak terjebak dalam satu sumber saja yang kemungkinan malah sumber itulah yang menyebarkan hoax (berita bohong). Dimana kebanyakan dari isu SARA adalah berawal dari berita hoax yang kemudian menimbulkan kekeliruan dan juga kegelisahan di dalam masyarakat. Jika Anda menemukan hoax, langsung laporkan pada pihak yang bersangkutan agar tidak terus terjadi kebohongan publik yang meresahkan.

  1. Menelusuri kemungkinan jejak kasus para calon

Lihat apakah calon pemimpin mempunyai track record yang baik atau tidak. Perhatikan kasus apa saja yang pernah menjerat calon pemimpin. Pilihlah pemimpin dengan track record yang baik dan bersih atau paling tidak yang paling ringan kasusnya.

  1. Mengetahui teknis pemilihan dengan baik

Ketika Anda sudah merasa yakin dengan pilihan Anda, pastikan Anda mengetahui prosedur memilih yang benar. Hadirlah tepat waktu saat pemilihan, gunakan pakaian yang rapi dan sopan, dan ikuti prosedur memilih sesuai arahan petugas.

Pesta demokrasi rakyat yang hanya berlangsung 5 tahun sekali janganlah menjadi ajang pertarungan opini yang memecah belah bangsa. Bagaimana mungkin kita mendapatkan pemimpin yang baik jika kita saja masih sibuk dengan perbedaan pendapat yang menimbulkan perpecahan. Maka jadikan ajang Pilkada ini sebagai pemersatu kita,bukan pemecah. Mari kita ramaikan dan damaikan Pilkada tahun ini agar terpilih pemimpin yang amanah dan mampu membawa kita kepada kesejahteraan. Selamat memilih dengan bijak dan cerdas.*** (Penulis adalah Mahasiswi IAIN Kendari)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!