YOGYAKARTA, MENARA62.COM
Peringatan Hari Difabilitas Internasional tahun 2025 diwarnai dengan meriah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping melalui Lazismu RS PKU Muhammadiyah berkolaborasi dengan Hotel Grand Rohan Jogjakarta dalam gelaran Gebyar Panggung Gembira Peserta Didik Penyandang Disabilitas SLB Muhammadiyah se-DIY yang menjadi binaan Lazismu RS PKU Muhammadiyah, Kamis (11/12/2025).
Acara yang digelar di Hotel Grand Rohan ini menjadi ruang bagi peserta didik penyandang disabilitas untuk mengekspresikan bakat dan potensi mereka melalui seni dan kegiatan keagamaan. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan meningkatkan kesadaran publik mengenai pentingnya akses dan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas.
Ketua Lazismu Kantor Layanan Lembaga RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta–Gamping, Tawakal Akbar Darojad menyampaikan bahwa peringatan Hari Difabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember menjadi momen penting untuk menguatkan perhatian terhadap hak-hak penyandang disabilitas, termasuk di Daerah Istimewa Yogyakarta. Menurutnya, kegiatan ini bertujuan memberikan ruang dan kesempatan bagi para peserta didik untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.
“Seperti yang kita ketahui, setiap tanggal 3 Desember dunia merayakan Hari Disabilitas Internasional. Pada siang hari ini kami menghadirkan Gebyar Panggung Gembira sebagai bentuk apresiasi dan dukungan kepada peserta didik penyandang disabilitas SLB Muhammadiyah se-DIY,” ujar Akbar.
Ia menambahkan bahwa Lazismu berkomitmen menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dengan cara membuka akses serta menyediakan ruang bagi penyandang disabilitas untuk tampil dan berkembang.
“Tujuan kegiatan ini adalah memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk unjuk kemampuan, sekaligus membuktikan bahwa mereka memiliki potensi luar biasa seperti anak-anak lainnya,” tambahnya.
Wakil Ketua Lazismu Daerah Istimewa Yogyakarta, Alfis Khoirul Khisholi, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga merupakan langkah untuk mengubah persepsi masyarakat terhadap penyandang disabilitas. Menurutnya, para penyandang disabilitas tidak membutuhkan belas kasihan, melainkan pengakuan terhadap hak-hak mereka sebagai individu yang setara.
“Semboyan yang sering kami dengar dari sahabat difabel adalah: Kami Tidak Ingin Dikasihani, Kami Tidak Ingin Dikasihi, Tetapi Berikan Hak-Hak Kami. Ini pesan penting yang harus benar-benar kita pahami. Yang mereka butuhkan adalah akses dan kesempatan yang setara,” tegasnya.
Melalui kegiatan Gebyar Panggung Gembira ini, Lazismu Kantor Layanan Lembaga RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta–Gamping berharap dapat semakin mendorong terwujudnya lingkungan yang inklusif di DIY. Harapannya, penyandang disabilitas dapat merasakan kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, seni, maupun keagamaan.
Kegiatan kali ini dengan menghadirkan penampilan dari SLB Muhammadiyah Ponjong , SLB Muhammadiyah Dekso, SLB Muhammadiyah Gamping serta SLB Sekar Melati Muhammadiyah dengan aneka tampilan kesenian, hafalan Al Qur’an serta penyerahan kenang-kenangan dari para siswa SLB Muhammadiyah Ponjong berupa kain bercorak ecoprint Hsil karya mereka kepada Bapak dan Ibu PWM PWA DIY yang hadir.
Selain itu ditampilkan kesenian angklung dan lagu berjudul Untuk Mama yang dinyanyikan bersama serta diperagakan dengan bahasa isyarat dan diakhir acara dilakukan penyerahan uang pembinaan dan Sekolah Kit.

