28 C
Jakarta

MI Muhammadiyah Ngentak Karanganyar Gelar Seminar Pengasuhan

Baca Juga:

KARANGANYAR, MENARA62.COM – Sebanyak 350 peserta lomba ajang kreasi anak Islam TK/RA bersama pendamping, menghadiri seminar parenting Orang Tua Peduli, Selamatkan Masa Depan Buah Hati. Seminar itu digelar di MI Muhammadiyah Ngentak Waru, Kebakkramat, Karanganyar, Jawa Tengah, Kamis (7/3/2019)

Dalam sambutannya, Kepala Sekolah, Zainudin Zuhri mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menjalin silaturahim keluarga besar TK/RA di Kebakkramat.

Selain itu, Zainudin juga mengucapkan terimakasih kepada Rachmat Agung Cahyo SE atau kak Rachmat, Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Kebakkramat. Ia merupakan Sekretaris II Badko TPQ Kebakkramat yang menjadi nara sumber.

“Zaman yang disaksikan ibu bapak sekarang, berbeda dengan zaman yang dihadapi oleh anak-anak kita kelak. Sehingga kita perlu mempersiapkan generasi yang hidup di masa esok, dengan kemampuan agama yang kuat dan intelektual, inilah pentingnya parenting untuk anak,” ujarnya

Acara inti seminar, Kak Rachmat memberikan tausyiah dalam bentuk dongeng. Ia berpesan kepada anak-anak, agar berbakti kepada orang tua, terutama ibu. Menurutnya, kewajiban orang tua pula untuk menyiapkan generasi milenial menjadi generasi sesama anak bangsa. Generasai yang kompetitif dan produktif sepanjang era Industri 4.0 itu.

Berikut ini lima model mendidik untuk beradaptasi dengan ragam perubahan besar pada era revolusi industri keempat (Industri 4.0) sekarang ini.

Pertama, sukses di akhirat dengan agama, karena kemajuan tak melulu soal teknologi, tetapi juga kemajuan akhlak, perlu diperhatikan.

Kedua, sukses di dunia, mampu mengikuti kemajuan. Kemajuan teknologi bagai pisau bermata dua, satu sisi mempermudah pekerjaan, satu sisi mempermudah berbuat jahat. Maka dibutuhkan pendampingan agak anak di zamannya nanti mampu menghebat tetapi di lingkaran syari’at

Ketiga, kemajuan teknologi berupa gadget, membuat anak tidak mudah bersosialisasi, tidak empati maupun peduli. Selain belajar, anak perlu diikutkan ekstrakurikuler keorganisasian, agar terbangun interaksi sosial dan menumbuhkan kepedulian.
Seperti kepanduan Hizbul Wathan. Juga, agar anak terlatih mengeksekusi keputusan.

Keempat, gambarkan zaman yang dihadapi anak esok hari. Prediksi budaya masa depan dengan segala kemajuan.

Kelima, peran orang tua adalah sebagai edukator, motivator dan fasilitator.

“Mari ibu bapak saudaraku, kita galakkan, kita sosialisasikan bahwa keterlibatan dan perhatiaan orang tua menentukan, selamatkan masa depan anak-anak, meraih kesuksesan di akhirat dan di dunia,” ujar kak Rachmat.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!