29.2 C
Jakarta

Milad 105, Muhammadiyah Ingin Rekatkan Bangsa

Baca Juga:

YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Globalisasi, munculnya media sosial (Medsos), dan modernisasi sejak tahun 2001 telah memecah belah bangsa yang mengancam kebersamaan. Hal ini ditandai dengan semakin tingginya kelompok-kelompok untuk memperjuangkan kepentingan golongan dan mengabaikan kepentingan yang lebih luas.

Ketua Umum PP Muhammadiyah, Dr H Haedar Nashir MSi mengemukakan hal itu kepada wartawan menjelang Milad 105 tahun di Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta, Kamis (16/11/2017). Kondisi negara ini membuat Muhammadiyah untuk mengetengahkan tema Milad “Muhammadiyah Merekatkan Kebersamaan.”

Dijelaskan Haedar, Milad Muhammadiyah akan dilaksanakan di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Jumat (17/11/2017) malam. Undangan internal Muhammadiyah dari seluruh Indonesia. Sedang undangan eksternal Muhammadiyah meliputi partai politik, organisasi masyarakat tingkat nasional.

“Anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah akan mengenakan pakaian adat Jawa. Sedangkan warga Muhammadiyah dari berbagai daerah akan mengenakan pakaian adat daerah masing-masing,” kata Haedar.

Haedar mengatakan peringatan milad kali ini sengaja memilih Pagelaran Kraton Yogyakarta sebagai ajangnya. Sebab Muhammadiyah dan Kraton memiliki sejarah panjang. “Muhammadiyah sejak awal disupport Kraton Yogyakarta. Muhammadiyah lahir di Yogyakarta, ibukota Muhammadiyah juga di Yogyakarta,” kata Haedar.

Peringatan milad kali ini, Muhammadiyah juga akan memberikan award terhadap orang-orang yang berjasa. Ada tiga tokoh yang akan diberi award yaitu Sri Sultan Hamengku Buwono X, Prof Mitsuo Nakamura, dan H Roemani.

“Prof Nakamura, peneliti dari Jepang yang telah banyak meneliti perkembangan Islam, khususnya Muhammadiyah. Sedangkan H Roemani, warga biasa yang memiliki dedikasi dan kedermawanan dalam membangun Rumah Sakit Muhammadiyah,” jelas Haedar.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!