YOGYAKARTA, MENARA62.COM — Persyarikatan Muhammadiyah sudah melewati usia satu abad. Tema milad ke-105 tahun adalah Muhammadiyah Merekat Kebersamaan. Tema ini bermakna Indonesia yang lahir dari hasil kesepakatan pendahulu, harus terus dipelihara agar bisa menjadi negara yang bersatu.
Artinya, harus ada upaya aktif dari seluruh masyarakat untuk mewujudkan Indonesia bersatu, agar upaya itu bukan hanya berujung kepada slogan, melainkan realitas. Sebagai salah satu elemen masyarakat, Muhammadiyah mencoba membina Rekatama yang saat ini sedang memudar di tengah masyarakat karena konflik sosial.
Milad 105 tahun, Muhammadiyah menegaskan lagi komitmen kebangsaan dan prinsip toleransi. Jangan pernah pertanyakan lagi komitmen Muhammadiyah pada kebhinekaan dan komitmen kebangsaan.
Sekretaris PP Muhammadiyah Agung Danarto mengatakan, tidak mudah merajut dan merekatkan bangunan kebangsaan. Mengingat, bangsa ini merupakan bangsa yang sangat besar, dan besar itu tidak sekadar luas wilayah. “Tapi besar karena luasnya keberagaman dan latar belakang sosialnya,” kata Agung, Kamis (16/11/2017) malam.
Rencananya, dalam acara resepsi Milad Muhammadiyah yang akan digelar Jumat (17/11/2017) malam, akan dihelat di Pagelaran Kraton Yogyakarta. Agung menekankan, Muhammadiyah dan Krayon Yogyakarta memiliki sejarah yang panjang.
“Muhammadiyah itu sejak awal bisa dikatakan selalu disupport (dukung) oleh Kraton, itu nampak ketika KH Ahmad Dahlan dikirim ke Timur Tengah,” ujar Agung.
Terkait konsep acara, ia menerangkan, nantinya anggota PP Muhammadiyah akan mengenakan pakaian adat Jawa. Sudah, perwakilan-perwakilan wilayah Muhammadiyah dari berbagai daerah akan memakai baju adat daerahnya masing-masing.
“Konsep adat seperti ini tentu menjadi salah satu upaya perekaman yang menjadi satu kesatuan yang harmonis,” kata Agung.
PP Muhammadiyah turut mengundang berbagai macam elemen masyarakat, mulai dari tokoh-tokoh agama, bangsa, politik, dan khususnya warga Persyarikatan Muhammadiyah. Selain itu, PP Muhammadiyah akan mengadakan Muhammadiyah Award, yang akan diberikan kepada orang-orang yang memiliki jasa besar bagi persyarikatan.
Mereka yang akan menerima penghargaan di antaranya Gubernur DI Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X. Ada pula salah satu warga biasa yang memiliki dedikasi dan kedermawanan dalam membangun Rumah Sakit Muhammadiyah H Roemani, dan peneliti asal Jepang yang telah banyak meneliti perkembangan Islam, khususnya Muhammadiyah.
Silaturrahmi