32.1 C
Jakarta

MLH PP Muhammadiyah Selenggarakan Refleksi Akhir Tahun Kondisi Lingkungan Hidup Indonesia

Baca Juga:

JAKARTA, MENARA62.COM — Majelis Lingkungan Hidup (MLH) PP Muhammadiyah, bekerjasama dengan Perhimpunan Cendekiawan Lingkungan Indonesia (PERWAKU), mengadakan refleksi akhir tahun mengenai lingkungan hidup di Jakarta, Sabtu (23/12/2017).

Acara tersebut dihadiri oleh Ketua PPĀ  Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari, tokoh-tokoh Perwaku seperti Emil Salim, Hasroel Thayyeb, Ketua MLH PP Muhammadiyah Muhjidin Mawardi, tokoh dari KLHK, Komisi VII DPR RI, WALHI, peggiat Lingkungan berbasis Kampus Emil Budianto, dan sejumlah jaringan MLH PP Muhammadiyah dari berbagai provinsi serta rekan-rekan NGO.

Refleksi akhir tahun tersebut diadakan dalam rangka menanggapi perubahan iklim di dunia. Perubahan iklim yang terjadi cukup ekstrem. Kondisi ini mengakibatkan sejumlah bencana alam, termasuk di Indonesia. Oleh karena itu Perwaku dan MLH PP Muhammadiyah menghimbau agar pemerintah lebih meningkatkan kewaspadaan dan penanganan terhadap bencana alamdan manajemen bencana alam.

Situs Muhammadiyah.or.idĀ melansir, refleksi tersebut memandang, maraknya pembangunan yang bersilangan terhadap lingkungan sebaiknya melalui Kajian Lingkungan Hidup strategis. Kajian ini untuk memperkecil dampak kerusakan lingkungan. Apalagi, masih banyak ditemukan silang kepentingan antara pembangunan dan penyelamatan Sumber Daya Alam (SDA) di beberapa tempat yang mengakibatkan kerusakan lingkungan, konflik sosial dan menyisakan persoalan hukum.

Terkait kasus lingkungan hidup, MLH dan Perwaku juga menyoroti masalah penegakan hukum yang hendaknya benar-benar berlandaskan pada penyelamatan lingkungan dan keadilan. Jadi landasannya bukan pada kepentingan koorporasi.

ā€œUntuk itu diperlukan penegak hukum yang paham mengenai Lingkungan secara mendalam dan menyeluruh. MLH juga memandang, penyelesaian konflik sosial yang berujung pada ‘kriminalisasi’ masyarakatlokal harus segera dihentikan dan diupayakan mencari solusi terbaik,ā€ ucap Mawardi.

Refleksi akhir tahun tersebut memandang, segala bentuk pengelolaan Sumber Daya Alam oleh koorporasi yang tidak memberikan dampak perekonomian negaraĀ  harus segera dibekukan dan dicabut izin usahanya. Selain itu sebagai penutup acara,Ā  Prof Dr Emil salim dinobatkan sebagai ā€œBapak Lingkungan Indonesia.ā€

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!