27.8 C
Jakarta

Mobil Listrik

Baca Juga:

Mobil listrik, memang bukan kelasnya mobil SMK yang tempo hari melambungkan nama Presiden Joko Widodo yang pernah memimpin kota Solo. Namun, keberadaan mobil listrik tampaknya cepat atau lambat akan ikut menyesaki jalan-jalan di Indonesia.

Paling tidak Ibu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang dikutip di sejumlah media mengatakan, tidak ada kendala terkait proses penyelesaian aturan terkait mobil listrik. Dia pun menjelaskan, aturan tersebut nantinya akan dituangkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) dan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai mobil listrik.

“Nggak ada kendala (terkait Perpres dan PP mobil listri,” ujar dia di Jakarta, Selasa (30/7/2019).

Dia menjelaskan, Peraturan Pemerintah berisi mengenai detil insentif yang bakal diberikan kepada produsen mobil listrik. PP tersebut dibuat untuk menyempurnakan Peraturan Presiden.

Namun, Presiden Joko Widodo hari ini, seperti dikutip di sejumlah media juga mengungkapkan, draft regulasi percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik belum sampai di mejanya. Ia mengaku bakal segera meneken aturan berbentuk peraturan presiden (perpres) itu jika sudah sampai kepadanya.

Sebelumnya, dua pembantu presiden, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan draf aturan terkait mobil listrik sudah diserahkan ke pihak Istana Kepresidenan.

“Belum sampai di meja saya. Kalau sudah sampai di meja saya, saya tandatangani pasti,” kata Jokowi di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Presiden terpilih itu berharap aturan yang akan ditandatangani nanti bisa segera mendorong pengembangan mobil listrik. Menurut dia, pemerintah juga bisa segera menyiapkan infrastruktur penunjang produksi mobil listrik di dalam negeri.

Ambigu

Disaat Indonesia sedang mengembangkan infrastruktur publik, tampaknya akan berkejaran dengan kecepatan pemasaran kendaraan pribadi. Apalagi, tampaknya produsen mobil listrik yang bakal meramaikan jalanan di Indonesia ini juga menyasar pasar mobil pribadi. Meskipun, ada produsen dari Tiongkok yang sudah lebih dulu memasarkan produk mobil listriknya untuk dijadi taksi di Jakarta.

Memang, tampaknya masa depan industri otomotif dunia akan beralih dari mobil konvensional ke mobil listrik yang terbukti lebih ramah lingkungan dan lebih efisien. Tidak hanya di luar negeri, mimpinya mobil jenis ini juga berkembang pesat di Indonesia.

Publik, sudah teramat sering mendengar tentang mobil listrik karya anak bangsa yang teknologinya tidak kalah canggih dari mobil listrik buatan luar negeri. Bahkan, ada yang mengklaim mobil karya anak bangsa ini, rancangannya lebih hebat dari buatan luar negeri. Jadi ingat mobil SMK, ihik.

Sebenarnya masa depan mobil listrik Indonesia tergantung dari regulasi pemerintah. Pasalnya, pemerintah Indonesia seakan-akan mempersulit produksi mobil listrik, sehingga beberapa tipe mobil gagal diproduksi. Salah satunya adalah Selo, mobil sport bertenaga listrik ini, didesian mirip mobil Lamborghini.

Lalu para pecinta otomotis, masyarakat dan media pun berandai-andai. Andai saja pemerintah Indonesia, kalau saja presiden serius, jika saja para menterinya mau betul-betul berpihak, dan seterusnya.

Namun yang pasti, kebijakan pemerintah untuk mendukung mobil listrik dan mobil nasional, ataupun mobil listrik nasional, perlu lebih arif dan dipikirkan matang dengan kesungguhan dan keberpihakan pada rakyat.

Jika saja beragam andaikata itu diwujudkan, mungkin saja sudah banyak mobil listrik yang diproduksi massal di Indonesia. Apalagi, katanya SDM Indonesia itu kualitasnya nomor wahid, kalau sekedar mobil listrik, gampanglah itu.

Selain Selo, masih ada beberapa mobil listrik lainnya yang gagal diproduksi secara massal. Hal ini tidak lepas dari izin pemerintah Indonesia dan regulasi mobil listrik yang belum selesai sampai sekarang. Berikut beberapa mobil karya anak negeri, yang gagal di produksi masal.

Mobil Listrik Indonesia
Mobil Listrik Indonesia

1. Mobil listrik Tucuxi

Pembahasan kita soal mobil listrik tanah air ini, bisa dimulai dari Tucuxi. Mobil karya Danet Surayatama ini, di umumkan pada tahun 2012. Nama Tucuxi berarti lumba-lumba, karena dari segi desain mirip dengan lumba-lumba. Mobil ini juga dilengkapi motor listrik yang bisa mengeluarkan tenaga sebesar 268 Horsepower. Itu artinya Tucuxi setara mobil konvesional yang menggunakan mesin 3.000 cc.

Tucuxi menggunakan baterai Lithium Iron Phosphate (LiFEPO4) atau Nano Lithium untuk sumbu tenaganya. Hebatnya, mobil listrik Indonesia tersebut telah dilengkapi fitur Fast Charging, sehingga baterainya bisa terisi penuh dalam waktu 3-5 Jam. Teknologi yang dipakai mobil listrik Indonesia ini tidak kalah dari mobil listrik Tesla. Bahkan saat terisi penuh, Tucuxi bisa menempuh jarak sejauh 321 km.

Sayangnya mobil ini bernasib naas, karena sempat mengalami kecelakaan saat diuji coba oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan di Magetan, Jawa Timur. Sekarang nasib mobil sport listrik yang dikembangkan di Yogyakarta ini tidak jelas.  Apabila nantinya diproduksi massal, mungkin rata-rata masyarakat Indonesia tidak mampu membelinya, karena harga mobil listrik Indonesia ini bisa mencapai Rp 1.5 miliar.

2. Mobil listrik Gendhis

Mobil listrik Gendhis
Mobil listrik Gendhis

Tucuxi dirancang sebagai mobil sport, untuk menampung keinginan orang-orang yang punya modal cukup untuk bergaya. Namun, mobil karya anak negeri juga melahirkan jenis mobil MPV. Si manis denok, Gendhis namanya. Desainnya mirip Toyota Alphard dan sempat dipamerkan pada KTT APEC di Nusa Dua Bali. Mobil listrik Indonesia ini hasil karya Dasep Ahmadi yang dikembangkan di Bengkel Kupu-Kupu Malam pada tahun 2013.

Pada awalnya, Gendhis dirancang sebagai mobil tujuh penumpang. Namun pada kenyatannya, mobil ini hanya memiliki kursi 6 penumpang. Si Gendhis, memiliki pintu model geser yang mempermudah akses keluar masuk penumpangnya.

Gendhis, tidak hanya dialiri listrik, tetapi juga bisa menggunakan bahan bakar biodiesel yang ramah lingkungan. Akhir cerita, si Gendhis hilang tanpa bayangan. Ia kalah populer dengan sihir mobil Jepang dan Eropa. Rasanya, butuh usaha ekstra, dan lagi-lagi kalau Presiden Joko Widodo mau mendukung, seperti ketika akan maju ke pusat politik Indonesia dari Solo, pengen membuat mobil nasional, maka bukan tidak mungkin Gendhis akan jadi target perburuan dan bisa diproduksi masal.

3. Mobil listrik Selo

Mobil Listrik Selo
Mobil Listrik Selo

Mungkin ada yang masih ingat dengan si Selo. Mobil yang diklaim sebagai mobil tercanggih karya anak negeri. Mobil ini merupakan mahakarya Ricky Nelson tahun 2013. Ricky sempat bermimpi kembali ke Indonesia setelah meniti karir selama 14 tahun di Jepang. Apalagi, Ricky Nelson juga berhasil menemukan belasan teknologi motor penggerak listrik yang sudah dipatenkan di Jepang.

Tentu yang memikat dari si Selo adalah desainnya. Mobil listrik Indonesia terlihat mirip mobil Lamborghini ataupun supercar lainnya. Didalamnya telah terpasang motor listrik dengan tenaga 182 horsepower 130 kw. Untuk mengisi baterainya secara penuh dibutuhkan waktu sekitar 4 Jam dan baterai tersebut bisa dipakai untuk menjelajah sejauh 250 kilometer.

Ricky membenamkan beragam teknologi canggih di dada Selo. Mobil listrik Indonesia ini diklaim mampu berlari hingga kecepatan 220km/jam. Selain itu, tersedia pula fitur regenerative brake yang membuat daya pengereman bisa digunakan untuk mengisi baterai. Lalu ada pula fitur rem mekanik dan rem mesin berkat penggunaan gearbox.

4. Mobil Listrik Evina

Mobil Listrik Evina
Mobil Listrik Evina

Si cantik Evina pun mati suri. Mobil listrik Indonesia yang namanya merupakan singkatan dari Electric Vehicle Indonesia ini, didesain sebagai city car. Evina dilengkapi dengan lima pintu yang cocok dijadikan sebagai mobil perkotaan.

Evina dirancang oleh Dasep Ahmadi yang sekarang mendekam di penjara. Menurut kompas.com, Dasep terbukti memperkaya diri sendiri dan menyebabkan kurugian negara lebih dari Rp 28 Miliar. Dia divonis 7 tahun penjara dan harus membayar dendan sebanyak Rp 17 Miliar.

Mimpinya menciptakan mobil listrik telah pupus di balik jeruji. Padahal Evina merupakan salah satu mobil listrik Indonesia terbaik yang dilengkapi motor listrik 20 kWh dan baterai lithium-ion berkapasitas 21 kWh. Bateri itu diimport dari Amerika. Tenaga yang dikeluarkan mobil ini bisa mencapai 50 daya kuda, dan sanggup menjangkau 135 km dalam satu kali pengisian baterai.

5. Bus Listrik Ahmadi

Bus Listrik Ahmadi
Bus Listrik Ahmadi

Ingat mobil Transjakarta yang mangkrak di Bogor, yang sempat ramai di media sosial. Namun, si Ahmadi, bus listrik ini bukanlah mobil Transjakarta yang sudah menjelajahi jalan-jalan utama ibukota itu. Bus listrik ini, didesain untuk ramah lingkungan dengan tenaga 132 sel baterai lithium ferophospat berdaya 150 kwh. Sedangkan untuk dapur pacunya menggunakan motor listrik yang bisa menghasilkan tenaga sebesar 220 kw atau setara 294 daya kuda.

Kecepatan maksimal bus listrik ini bisa mencapai 80 km/jam. Untuk menguji sampai dimana ilmu kanuragan bus listrik ini, PT Sarimas Ahmadi Pratama telah melakukan ujicoba dari Bandung melalui Puncak dan sampai ke Cibinong. Sayangnya harga bus Listrik Indonesia ini dianggap masih sangat mahal, karena dibanderol dengan harga mulai Rp 1,2 miliar.

6. Mobil Listrik Hevina

Mobil Listrik Hevina
Mobil Listrik Hevina

Sebagai lembaga tempat berkumpulnya para pakar, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pun tak mau ketinggalan dalam unjuk gigi pada mobil listrik ini. Lembaga ini pun akhirnya melahirkan Hevina. Mobil berjenis sedan ini ditenagai motor listrik berdaya 62 tenaga kuda, dan bisa menggoncang sebesar 156 Nm. Tenaga dan torsi yang dikeluarkan cukup besar, sehingga mobil ini bisa melaju hingga kecepatan 140 km/jam.

Walaupun diperkenalkan pada tahun 2013, namun mobil listrik Indonesia tersebut belum akan di produksi secara massal. Butuh tahapan panjang untuk merealisasikannya, jadi jangan harap bisa membelinya dalam waktu dekat. Tapi sebetulnya apapun bisa mungkin, kalau Presiden seperti halnya membawa mobil SMK yang sayangnya juga gagal di produksi masal.

7. Mobil Listrik Si Elang

Mobil Listrik Si Elang
Mobil Listrik Si Elang

Satu lagi, mobil listrik yang pernah hadir di Indonesia adalah si Elang. Mobil prototype yang diklaim ramah lingkungan ini dioprek oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Tidar (Untidar). Mobil mungil ini bisa bergerak, karena dibadannya dibenamkan penggerak listrik berkekuatan 350 watt. Dengan daya sebesar itu, Si Elang bisa berlari dengan kecepatan maksimal 40 km/jam. Daya tahan baterainya bisa mencapai 3 Jam, sehingga tidak cocok dijadikan sebagai mobil penumpang ataupun mobil komersial. Mobil listrik Indonesia tersebut masih sebatas prototype dan perlu pengembangan lebih lanjut agar bisa diproduksi secara masal.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!