JAKARTA, MENARA62.COM – Mobil vaksinasi bantuan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendibukbudristek) terus menyambangi warga DKI Jakarta yang memiliki keterbatasan akses program vaksinasi Covid-19. Mobil yang didesain sebagai mobil layanan vaksinasi keliling tersebut kali ini menyambangi warga di kelurahan Pondok Pinang, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Di kelurahan tersebut, program vaksinasi Covid-19 hingga kini baru menjangkau 48 persen dari total jumlah penduduk yang menjadi sasaran program vaksinasi. “Kita targetkan pada 17 Agustus nanti, program vaksinasi sudah menjangkau 90 persen warga kelurahan Pondok Pinang yang memang menjadi sasaran program yakni mereka yang sudah berusia 12 tahun ke atas,” kata Admiral, Kasien Kesejahteraan Rakyat Kelurahan Pondok Pinang di jumpai di lokasi vaksinasi mobile di gedung SDN 08 Pondok Pinang, Rabu (28/7/2021).
Untuk mengejar target tersebut, pihaknya terus berupaya menggelar vaksinasi massal melalui kerjasama dengan berbagai pihak. “Spot-spot vaksinasi massal terus kita perbanyak, supaya warga lebih mudah mengikuti vaksinasi,” lanjut Admiral didampingi Babin Kamtibmas Abu Amar.
Diakui Admiral, kehadiran mobil vaksinasi keliling sangat membantu warga untuk mendapatkan vaksinasi. Terutama warga yang memiliki keterbatasan mobilitas seperti para lansia. Dengan hadirnya mobil vaksinasi keliling, warga tidak perlu pergi jauh untuk mengikuti vaksinasi.
Mobil vaksinasi keliling bantuan Ditjen Dikti tersebut menyambangi Kelurahan Pondok Pinang selama 3 hari berturut-turut. Admiral mengungkapkan kegembiraanya karena warga sangat antusias mengikuti vaksinasi yang digelar melalui mobil vaksinasi ini.
Ia menargetkan selama tiga hari berturut-turut, mobil vaksinasi dapat melayani 120 warga per hari. Rinciannya 100 warga merupakan usulan dari kader, dan 20 warga lainnya adalah mereka yang mendaftar vaksinasi melalui aplikasi Jaki. Sebagian dari peserta vaksinasi tersebut merupakan anak-anak usia sekolah baik SMP maupun SMA.
“Alhamdulillah, target terpenuhi meski ada juga warga yang tidak lolos skrining sehingga harus dijadwal ulang vaksinasinya,” tukas Admiral.
Menurut Admiral, hingga kini masih ada sebagian warga yang menolak vaksinasi dengan berbagai alasan. Tetapi umumnya mereka termakan oleh berita-berita hoaks seputar vaksinasi. “Untuk itu kami terjunkan para kader guna memberikan pemahaman kepada warga terkait vaksinasi,” tegasnya.
Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Paristiyanti Nurwardani menyampaikan bahwa Kemendikbudristek melalui Ditjen Dikti berkomitmen untuk turut mendukung program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Mobil vaksinasi ini sedianya dibuat sebagai alat pembelajaran jarak jauh di daerah 3T yang terkendala sinyal atau akses internet. Namun, setelah dilakukan analisis, di daerah 3T masih belum tersentuh oleh kegiatan vaksinasi. Selain itu, juga untuk menghindari adanya kerumunan, maka Ditjen Dikti dan tim Kedaireka memutuskan untuk membuat mobil vaksinasi.
“Mobil vaksinasi ini kita buat 3 unit. 1 untuk NTT, 1 untuk Maluku Utara, dan 1 untuk Papua daerah 3T. Namun, karena belum selesai pembuatannya dan saat ini kasus Covid-19 di daerah DKI Jakarta meledak, maka kami siapkan mobil vaksinator untuk membantu DKI Jakarta dan Indonesia utamanya,” ujarnya.
Paris menambahkan, saat ini dua mobil sudah siap membantu proses vaksinasi. Dan pada awal Agustus semua unit akan dikirimkan ke daerah 3T. Selain itu, Ditjen Dikti dan tim Kedaireka saat ini tengah memodifikasi 7 mobil lain yang lebih kecil tetapi dengan perlengkapan yang sama untuk keliling di desa-desa. “Apabila vaksinasi sudah selesai, mobil ini akan menjadi mobil klinik pendidikan jarak jauh untuk daerah 3T. Rencananya 7 unit mobil yang kecil akan selesai dan akan dikirimkan pada awal Agustus,” terangnya.
Lebih lanjut, Paris menerangkan mobil ini nantinya akan digunakan untuk membantu pembelajaran di daerah 3T yang terkendala dalam melakukan pembelajaran jarak jauh karena ketiadaan fasilitas internet. “124 ribu mahasiswa di daerah 3T itu belajarnya menjadi terbatas karena tidak ada fasilitas internet dan gadget. Dan kita harus melakukan kegiatan pengadaan TIK yaitu dengan cara mobil ini akan difasilitasi dengan 200 tablet dengan 600 modul yang difungsikan untuk pembelajaran di daerah 3T,” imbuhnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara terpisah mengatakan saat ini DKI Jakarta mengerahkan 16 mobil vaksinasi. Mobil-mobil vaksinasi keliling tersebut merupakan kolaborasi dengan berbagai unsur. Sebanyak 3 unit mobil vaksinasi keliling merupakan bantuan dari Polda, tiga unit dari Kodam, dua unit dari Kemendikbudristek, lima unit miliki DKI dan tiga unit dari PT Magenta Mediatama.