32.1 C
Jakarta

Mobilitas Internasional PSRE-PM UII untuk Ciptakan Ilmu Pengetahuan Global

Baca Juga:

YOGYAKARA, MENARA62.COM — Satu dosen dan satu mahasiswa Program Studi Rekayasa Elektro Program Magister Universitas Islam Indonesia (PSRE-PM UII) mengikuti mobilitas internasional selama satu bulan penuh di Kumamoto University Jepang. Mereka tidak hanya menjalankan observational visit, tetapi mengikuti riset dengan spesialisasi di bidang Biomedical Engineering.

Riset fokus pada tiga vital sign yaitu, capacitive-based vital sign monitoring systems, optimization of EMG (Elektromiografi) signal for assistive technology, dan EEG (Elektroensefalogram) signal for learning quality. Tujuan riset mengembangkan Sensor Vital Sign yaitu alat untuk mengukur dan memantau tanda-tanda vital tubuh manusia seperti detak jantung, tekanan darah, suhu tubuh, dan saturasi oksigen.

Dosen PSRE-PM UII yang mengikuti mobilitas internasional adalah Ir Sisdarmanto Adinandra, ST, MSc, PhD, IPU, Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknologi Industri (FTI) UII. Sedang mahasiswa PSRE-PM UII bernama Rona Regen. Mereka mendapatkan hibah dari Global Engagement Grant (GEG), Direktorat Kemitraan/Kantor Urusan Internasional Universitas Islam Indonesia (UII).

Menurut Sisdarmanto Adinandra, kegiatan ini menjadi langkah signifikan PSRE-PM UII dalam penguatan kerja sama akademik dan riset global. Selain itu, sebagai bukti program magister di UII memiliki orientasi kuat pada pengalaman nyata di luar negeri, bukan sekadar pembelajaran di kelas.

“Mobilitas internasional PSRE-PM UII ini tidak hanya untuk observational visit. Tetapi benar-benar mendorong terciptanya produksi ilmu pengetahuan yang dapat diakui secara global,” kata Sisdarmanto Adinandra dalam rilisnya yang dikirim ke redaksi menara62.com, Senin (17/11/2025).

Sisdarmanto Adinandra menjelaskan selama di Igasaki Laboratorium Kumamoto University, Jepang, Sisdarmanto dan Rona Regen mengikuti riset dengan spesialisasi di bidang Biomedical Engineering. Riset fokus pada tiga vital sign yaitu, capacitive-based vital sign monitoring systems, optimization of EMG (Elektromiografi) signal for assistive technology, dan EEG (Elektroensefalogram) signal for learning quality.

Selama tinggal di Kumamoto University, peserta mobilitas internasional mengikuti rutinitas laboratorium yang padat. Di antaranya, pengambilan data eksperimen terhadap sepuluh responden dengan latar belakang kebangsaan yang berbeda-beda, analisis sinyal biomedis. Kemudian melakukan presentasi mingguan dalam forum kolokium bersama para pelajar dan peneliti di laboratorium Igasaki, Kumamoto University.

“Interaksi intensif ini tidak hanya memberikan pengalaman riset berstandar internasional. Tetapi juga memperluas wawasan dan jejaring akademik mahasiswa, yang sangat bermanfaat untuk penyusunan tesis maupun pengembangan karier mereka ke depan,” kata Sisdarmanto.

Para peserta juga mendapatkan kesempatan berdiskusi langsung dengan pakar, termasuk Prof Tomohiko Igasaki, terkait pengembangan sensor vital sign yang menjadi fokus utama kolaborasi kedua institusi. “Semua kegiatan tersebut berjalan efektif sebagai bentuk implementasi nyata dari dokumen Memorandum of Agreement (MoA) antara UII dan Kumamoto University,” katanya.

Mobilitas internasional, tambah Sisdarmanto, juga menghasilkan salah satu luaran akademik yang penting. Di antaranya, sebuah draft artikel ilmiah yang siap dikirimkan ke jurnal internasional bereputasi. Draft tersebut merupakan hasil kolaborasi antara peserta dari UII dan tim laboratorium di Kumamoto University, diperoleh melalui rangkaian eksperimen, pengolahan data, dan diskusi akademik selama masa kunjungan.

“Pengalaman riset selama sebulan penuh ini juga menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk meningkatkan portofolio akademik, sekaligus menjadi salah satu nilai tambah signifikan bagi branding program magister UII di tingkat nasional maupun internasional,” katanya.

Selain kegiatan di Jepang, kata Sisdarmanto, PSRE-PM UII juga menyusun road map kolaborasi akademik jangka panjang bersama Kumamoto University. Dalam FGD yang digelar bersama para dosen PSRE-PM, disepakati tiga fokus riset strategis, yaitu capacitive-based vital sign monitoring systems, optimization of EMG signal for assistive technology, dan EEG signal for learning quality.

Dokumen road map ini akan menjadi pijakan pengembangan kurikulum, riset kolaboratif, serta pengajuan hibah penelitian pada masa mendatang. Dokumen road map ini juga berperan sebagai materi promosi PSRE-PM agar semakin dikenal dan diminati oleh calon mahasiswa.

“Penyusunan road map ini menegaskan komitmen bahwa internasionalisasi bukan kegiatan sesaat.Tetapi sebuah strategi berkelanjutan yang akan terus dirawat oleh PSRE-PM UII,” tandasnya.

Setelah rangkaian mobilitas internasional selesai, PSRE-PM UII mengadakan sebuah online workshop yang menghadirkan Prof Igasaki sebagai pembicara untuk berbagi perkembangan teknologi sensor vital sign. Workshop yang diselenggarakan pada 11 November 2025 ini terbuka untuk mahasiswa, dosen, praktisi, dan publik luas, sehingga menjadi momentum penting dalam memperluas impact program serta meningkatkan visibilitas prodi di ruang publik.

Workshop yang dihadiri lebih dari 100 peserta ini, menunjukkan kolaborasi internasional yang dilakukan PSRE-PM UII tidak hanya dirasakan oleh peserta mobilitas. Tetapi juga memberikan manfaat bagi sivitas akademika yang lebih luas dan masyarakat umum di Indonesia,” kata Sisdarmanto.

Sementara Dr Eng Ir Hendra Setiawan, ST, MT, IPM, Ketua Program Studi Rekayasa Elektro, Program Magister FTI UII mengatakan kegiatan internasionalisasi ini menunjukkan PSRE-PM UII telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi salah satu program magister rekayasa elektro yang berdaya saing global. Dengan akreditasi ‘Baik Sekali,’ kurikulum berbasis Outcome Based Education (OBE), tenaga pengajar berkualifikasi doktor, serta peluang mobilitas dan riset internasional yang terus diperluas, PSRE-PM UII menawarkan pengalaman belajar yang tidak hanya modern, tetapi juga relevan dengan perkembangan teknologi dunia.

Pelaksanaan program mobilisasi internasional di Kumamoto University merupakan bukti nyata bahwa mahasiswa PSRE-PM memiliki kesempatan besar untuk terlibat langsung dalam riset internasional. Selain itu, juga memperluas jaringan profesional, dan menyiapkan diri menjadi engineer yang siap bersaing di level global.

“Semakin kuatnya kolaborasi internasional dan lahirnya berbagai luaran ilmiah, PSRE-PM UII terus mengokohkan posisinya sebagai Prodi yang visioner dan adaptif terhadap kebutuhan global,” kata Hendra Setiawan. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!