JAKARTA, MENARA62.COM — Modalku sebagai platform Peer-to-Peer (P2P) lending digital terus menunjukkan kontribusinya untuk mendukung UMKM di tengah pandemi ini, termasuk sektor kesehatan. Modalku telah mendukung fasilitas kesehatan (Faskes) melalui kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan serta penyedia alat kesehatan melalui fasilitas pinjaman untuk melancarkan arus kas. Sampai saat ini, total penyaluran pembiayaan Grup Modalku terhadap sektor kesehatan adalah sekitar Rp 100 Miliar.
Co-Founder & COO Modalku, Iwan Kurniawan,mengatakan, Rabu (26/8/2020), “Sesuai dengan strategi Modalku di tahun 2020 untuk menjadi perusahaan financial technology (fintech) terpilih, kami terus berusaha untuk berinovasi menghadirkan fasilitas pinjaman sesuai dengan kebutuhan para UMKM. Sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama di masa pandemi ini, Modalku memberikan solusi bagi Faskes dan penyedia alat kesehatan dalam menjaga kelancaran arus kas mereka agar tetap bisa mempertahankan kualitas pelayanan.”
Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Faskes tentunya membutuhkan biaya operasional seperti pembelian obat, perawatan alat kesehatan, sampai membayar pegawai Faskes. Salah satu Faskes yang sudah didukung oleh Modalku melalui fasilitas pinjaman dengan BPJS adalah Rumah Sakit Harapan Depok. Direktur RS Harapan Depok, Dr. Sugriwa mengatakan, “Sebagai salah satu fasilitas kesehatan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan, saya merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas pinjaman dari Modalku. Prosesnya cepat dan bunganya cukup kompetitif. Saya berharap Modalku bisa membantu lebih banyak pihak di sektor kesehatan.”
Pada kondisi pandemi saat ini, kebutuhan akan perlengkapan kesehatan dan keselamatan juga semakin meningkat untuk mendukung kinerja para tenaga kesehatan dalam melayani pasien. Modalku turut mendukung kebutuhan salah satu penyedia alat kesehatan, PT Norma Diagnostika Indonesia (PT NDI).
Direktur PT NDI, Miftahur Rahmimenyampaikan, “Kehadiran Modalku sangat membantu kami untuk dapat berkembang, terutama dalam proyek darurat seperti penanganan pandemi. Rekan perusahaan kami serta PT NDI sendiri ditunjuk oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mendatangkan alat rapid test COVID-19 dan PCR. Saat itu kami memerlukan dana di awal untuk segera melakukan pembelian, di sisi lain arus kas kami juga terbatas karena adanya beberapa proyek dengan rumah sakit daerah. Dengan proses yang sangat cepat dan tidak memerlukan agunan, kami bisa memenuhi permintaan alat kesehatan yang dibutuhkan.”
Sebagai informasi, Modalku menyediakan fasilitas pinjaman kepada Faskes yang sudah menjadi mitra BPJS Kesehatan. Faskes bisa mendapatkan pembayaran lebih awal dari Modalku atas tagihannya ke BPJS Kesehatan sampai adanya penyelesaian pembayaran dari BPJS Kesehatan. Faskes bisa mendapatkan pinjaman hingga Rp2 Miliar.
Modalku juga menyediakan fasilitas pinjaman terhadap penyedia alat kesehatan maupun Faskes yang sedang membutuhkan alat kesehatan tersebut. Dukungan terhadap tenaga kesehatan tidak lepas dari kontribusi Modalku. Hal ini ditunjukkan melalui fasilitas Modal Karyawan yang diperuntukkan bagi tenaga kesehatan yang bekerja di Faskes serta karyawan di penyedia alat kesehatan yang telah bekerja sama dengan Modalku.
Modalku menyediakan layanan peer-to-peer (P2P) lending, di mana peminjam (UMKM yang berpotensi) bisa mendapatkan pinjaman modal usaha tanpa agunan hingga Rp2 miliar yang didanai oleh pemberi pinjaman platform (individu atau institusi yang mencari alternatif investasi) melalui pasar digital. Selain di Indonesia, Modalku juga beroperasi di Singapura dan Malaysia dengan nama Funding Societies. Sampai saat ini, Grup Modalku telah berhasil mencapai penyaluran pinjaman usaha sebesar Rp16,6 Triliun. (*)