Radikalisme akan menjadi masalah manakala dikaitkan hanya pada Islam. Demikian dinyatakan Prof DR Haedar Nashir MSi. Anak Ciparay yang cita-cita kecilnya ingin jadi Camat di kampungnya itu, kini menjadi milik Indonesia. Bermula ketika hatinya bertaut pada seorang gadis Jogja, mengabaikan sekian banyak gadis Sunda saat itu.
Santri Cintawana yang sering menyebut almamaternya dalam berbagai kegiatan itu, kini telah menjadi seorang kyai nasionalis berkemajuan. Karya tulisnya berserakan dalam puluhan buku dan ratusan koran dan majalah mencerahkan cakrawala umat dan anak-anak bangsa.
Kader Ikatan Pemuda Muhammadiyah yang paripurna perkaderannya itu, telah menunjukan kesejatian karakter seorang model ideal keluarga idola, aktivis yang bukan saja sukses berkarir pribadi, melainkan juga sukses sebagai seorang suami dan ayah.
Istrinya dipercaya menjadi Ketua Umum Aisyiyah, dan kedua putranya pun mengikuti jejaknya dalam akademik.
Ketua Umum PP Muhammadiyah pertama dari Jawa Barat itu, kini telah menyempurnakan posisi akademiknya dengan penganugerahan gelar Guru Besar.
Selamat kang Haedar.
Semakin berkah, maslahat dan bermanfaat.
Ta’zim
Penulis: Uum S Usman
