SOLO, MENARA62.COM — Jumat 06 September 2019 adalah waktu yang spesial bagi siswa/I kelas XI SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Siang itu merupakan momen perdana bagi mereka untuk menyaksikan secara langsung acara bertajuk bedah buku. Antusiasme siswa/I sudah mulai terlihat beberapa jam sebelum terlaksananya bedah buku. Banyak siswa yang berulang kali menanyakan perihal teknis bedah buku tersebut karena bisa jadi ini merupakan acara yang tergolong baru untuk para siswa-siswi.
“Bedah buku merupakan salah satu program unggulan literasi di SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta. Acara ini bertujuan untuk meningkatkan minat baca para siswa terhadap buku ilmu pengetahuan. Selain itu, melalui acara ini siswa/I dilatih untuk berbicara di depan publik,” tutur Ustazah Iffah, selaku koordinator program literasi. Bedah buku perdana ini diawali dengan penampilan dari siswa kelas XI IPS, Nesa Aureola Pribalisty dengan dibersamai Ustazah Iffah dan dimoderatori oleh Ustaz Wahyu. Buku yang dibedah untuk pertama kalinya berjudul Muslim’s Wisdom karya Muhammad Buchori.
Acara diawali dengan pembacaan daftar riwayat hidup (curriculum vitae) masing-masing pembicara kemudian dilanjutkan dengan pembahasan materi. Menurut analisis dari pembedah, buku tersebut memuat banyak motivasi yang bersumber dari para ulama atau intelektual muslim. Dalam hal ini, pembedah hanya mengutipkan beberapa motivasi yang berkaitan dengan kehidupan para pelajar. Salah satunya adalah motivasi tentang pentingnya memiliki ilmu pengetahuan dalam melakukan sesuatu. Apabila tidak memiliki ilmu yang memadai, kegiatan yang dilaksanakan hanya akan berujung sia-sia. Selain itu, pembedah juga menekankan pada faktor yang menyebabkan sirnanya sebuah ilmu. Ilmu akan sirna bila seseorang itu memiliki sifat malu dan sombong. Malu dalam artian malu untuk menanyakan sesuatu hal yang belum dipahami, sedangkan sombong memiliki arti merasa dirinya yang paling pintar dan hebat.
Suasana ruang bedah buku semakin terasa menyenangkan tatkala para siswa berlomba-lomba menanggapi uraian dari pembedah. Dalam kesempatan ini, tim XI juga menyiapkan beberapa bingkisan menarik dalam rangka mendorong siswa untuk lebih aktif dalam menyaksikan acara tersebut. Dengan adanya acara perdana ini siswa/I terlihat semakin antusias untuk melakukan bedah buku yang didampingi oleh seorang guru. Diharapkan budaya literasi ini akan semakin menggema, khususnya di lingkungan SMA Muhammadiyah Program Khusus Kottabarat Surakarta.