SOLO, MENARA62.COM – Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia (MPBI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berhasil mempertahankan predikat Unggul yang dikeluarkan oleh Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan (LAMDIK). Capaian ini semakin mengukuhkan UMS sebagai kampus unggulan.
Kaprodi MPBI UMS, Dr. Atiqa Sabardila, M.Hum., mengatakan, program MPBI UMS memiliki strategi untuk mendapatkan predikat Unggul. Prodi ini menawarkan integrasi kurikulum berbasis OBE (Outcome-Based Education) dengan capaian pembelajaran yang terukur, relevan, dan sesuai kebutuhan masyarakat serta dunia kerja.
“Di samping itu, dikuatkan pendekatan interdisipliner yang memadukan linguistik, sastra, pedagogi, teknologi, dan kearifan lokal. Mahasiswa diberi ruang eksplorasi ilmiah: seminar, kolokium, forum diskusi, serta pendampingan riset sejak awal studi,” tutur Atiqa, Selasa (8/7).
Metode pembelajaran yang diterapkan di MPBI UMS juga bersifat inovatif, seperti project-based learning, case-based learning, dan blended learning.
MPBI UMS memiliki kekhasan atau keunggulan kompetitif yang berfokus pada pengembangan literasi kritis dan ekolinguistik berbasis budaya lokal untuk menjawab tantangan global dengan akar lokal. Penerapan multimodal discourse analysis dan teknologi digital dalam pembelajaran serta penelitian bahasa dan sastra Indonesia juga menjadi keunggulan lainnya.
Selain itu, lanjutnya, prodi mengintegrasikan pendidikan karakter dan kebahasaan yang kontekstual dengan nilai-nilai keindonesiaan. Kekuatan riset dosen dan mahasiswa menjadi keunggulan lain yang berdampak nyata pada dunia pendidikan serta masyarakat.
MPBI UMS terus menjalin kolaborasi di level nasional maupun internasional. Sejak 2016 hingga sekarang, kecuali masa pandemi Covid-19, MPBI UMS melaksanakan kegiatan Visiting Professor, khususnya dengan Fatoni University, untuk melakukan sosialisasi hasil riset dosen.
“Kolaborasi itu juga untuk menggali topik riset baru berdasarkan potensi kedua pihak,” kata Atiqa.
Sosialisasi hasil riset juga dilakukan di asosiasi prodi, seperti Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI), Perkumpulan Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (IKAPROBSI), dan Asosiasi Program Pascasarjana Perguruan Tinggi Muhammadiyah ‘Aisyiyah (APPTMA), sehingga dosen dapat aktif menyampaikan temuan riset terbaru dalam forum ilmiah sekaligus meningkatkan potensi kerja sama dan reputasi prodi.
Prodi menargetkan untuk mempertahankan akreditasi Unggul LAMDIK dan meningkatkan jumlah publikasi terindeks Scopus serta SINTA 1–2 oleh dosen dan mahasiswa. Target lainnya adalah peningkatan jumlah dosen berkualifikasi guru besar, partisipasi mahasiswa dalam forum akademik internasional dengan memanfaatkan outcome atau keluaran mata kuliah, baik semester 1 maupun 2.
“Di samping itu, pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran dan riset (corpus linguistics tools, AI-based text analysis) dan peningkatan dampak pengabdian masyarakat berbasis kebahasaan yang terukur dan berkelanjutan,” sebut Atiqa.
Untuk mencapai target tersebut, MPBI UMS menyiapkan beberapa strategi, antara lain penyusunan roadmap riset, publikasi, dan pengabdian prodi yang terintegrasi dengan rencana strategis institusi. Selain itu, peningkatan kapasitas dosen melalui program short course, pelatihan akademik, serta penguatan manajemen mutu internal prodi melalui sistem monitoring dan evaluasi berkala juga dicanangkan.
“Lalu digitalisasi pembelajaran dan layanan akademik, termasuk LMS, repository, dan sistem manajemen jurnal internal yang hal itu bagi prodi MPBI masih perlu ditingkatkan,” tutupnya. (*)
