28.3 C
Jakarta

MPLS SD Muhammadiyah 24: Edukasi Peduli Lingkungan Bareng Putra Putri Solo 2024

Baca Juga:

SOLO, MENARA62.COM – SD Muhammadiyah 24 Gajahan Surakarta mengisi hari ketiga Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS), Rabu (16/7), dengan tema “Peduli Lingkungan”. Kegiatan ini menghadirkan Putra Solo 2024, I Gede Putu Brama, Putri Solo 2024, Sephiala Daniasty Azzahra, serta Srikandi Lingkungan Kota Solo sekaligus pengelola Bank Sampah “Ganesha Karsa” RW 4 Gajahan, Retno Prabandari.

 

Ketua Tim Adiwiyata SD Muhammadiyah 24 Gajahan, Sugiharko, menjelaskan bahwa sekolah sengaja menghadirkan para narasumber tersebut untuk meningkatkan kesadaran lingkungan sejak dini kepada para siswa.

 

“Kita ingin anak-anak tidak hanya tahu soal kebersihan, tapi juga paham tentang pengelolaan sampah, agar tumbuh menjadi pribadi yang peduli lingkungan,” ujar Sugiharko.

 

 

 

Putra-Putri Solo 2024 juga turut menyampaikan ajakan kepada para siswa untuk menjaga lingkungan sekolah dan kota mereka.

 

“Semoga adik-adik bisa membuang sampah pada tempatnya dan menjaga kebersihan. Mulai dari sekolah, nanti bisa diterapkan di rumah dan tempat wisata di Kota Solo,” kata Brama.

“Sebagai generasi muda, kita harus bisa meneruskan budaya baik dengan menjaga kebersihan,” tambah Sephiala.

 

 

 

Sementara itu, Retno Prabandari, sebagai srikandi lingkungan Solo sekaligus pengelola Bank Sampah “Ganesha Karsa”, memberikan edukasi pentingnya peduli lingkungan kepada anak-anak.

 

“Anak-anak perlu tahu, menjaga lingkungan adalah bagian dari identitas diri. Kalau dia peduli lingkungan, berarti dia sadar pentingnya kesehatan, keseimbangan ekosistem, dan tahu bahaya limbah yang mencemari tanah maupun air,” jelas Retno.

 

 

 

Dalam sesi sosialisasi, Retno juga menjelaskan sistem kerja bank sampah kepada siswa. Ia mengapresiasi SD Muhammadiyah 24 Gajahan yang sejak 2022 sudah menjadi nasabah bank sampah yang ia kelola melalui program “Drop Box Sedekah Sampah”, yaitu pengumpulan sampah botol plastik yang dijual dan dikelola untuk kebermanfaatan.

 

Ia pun mengajak orang tua murid turut mendukung kebiasaan baik memilah sampah di rumah.

 

“Kalau anak memungut sampah dan memilahnya, jangan dikira dia jadi pemulung. Itu bukti kepedulian sosialnya. Mohon orang tua men-support, ini pondasi hidup sehat dan tertib untuk masa depan mereka,” pesannya.

 

 

 

Kegiatan MPLS hari ketiga ditutup dengan aksi simbolik memasukkan botol bekas ke drop box sedekah sampah oleh para siswa. Kegiatan ini diharapkan mampu membentuk karakter anak sebagai generasi peduli lingkungan sejak dini. (*)

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!