32.8 C
Jakarta

MPM Pusat Lakukan Tanam Raya Pisang Cavendis

Baca Juga:

LAMONGAN, MENARA62.COM — Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah bekerjasama denga Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM), melakukan Tanam Raya Pisang Cavendis di Lamongan, Jawa Timur,Ahad (28/11/2021). Pisang Cavendis memiliki potensi ekonomi yang lebih baik dibandingkan dengan produk pertanian tanaman pokok padi maupun jagung.

Tanam Raya Pisang Cavendis dihadiri Ketua MPM Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan, Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan Abdul Azis Alimul Hidayat. Selain itu, Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan PWM Jatim Arif Rachman, dan MPM PWM Jatim, Gunawan.

Ketua MPM PP Muhammadiyah, M Nurul Yamien menyambut semangat Jamaah Tani Muhammadiyah (JATAM) yang melakukan inovasi untuk pencerahan pertanian Indonesia. Gerakan ini diharapkan menjadi tonggak sejarah untuk memajukan pertanian Indonesia.

Selama ini, kata Nurul Yamien, petani dan pertanian di Indonesia nasibnya masih terpuruk. MPM telah menganalisis persoalan petani dan pertanian dalam sepuluh tahun terakhir. MPM menemukan masalah terletak pada efisiensi dan masih tertutupnya potensi petani.

“Yang bisa merubah nasib petani itu adalah petani itu sendiri. Kalau kita tidak ada usaha untuk perubahan ke arah yang lebih baik, maka pintu kebaikan itu tertutup,” kata Nurul Yamien.

Selain untuk kesejahteraan petani, kata Yamien, usaha MPM dimaksudkan menyediakan pangan yang halal dan toyyib bagi seluruh masyarakat Indonesia. MPM melalui JATAM menyediakan pangan di kalangan internal persyarikatan. “Kita mengusahakan kedaulatan pangan, bukan ketahanan pangan untuk menjaga dan memajukan petani dan pertanian,” tuturnya.

Hasil pertanian JATAM, tambah Yamien, bukan hanya diminati konsumen nasional, tapi juga mancanegara. Sebagaimana produk Tepung Mocaf, hasil dari olahan lanjutan singkong petani Muhammadiyah di Kabupaten Banjarnegara.

Karena itu, Yamien mengharapkan Lamongan bisa mengolah pisang cavendis menjadi olahan yang bisa menjangkau pasar internasional. “Dari Lamongan, gerakan jamaah tani Muhammadiyah bergerak dan Jawa timur menjadi mercusuar pertanian,” tandasnya.

Sementara Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Sukadiono mengapresiasi kerja pemberdayaan masyarakat yang dilakukan MPM. Menurutnya, pemberdayaan sebagai dakwah alternatif yang memiliki dampak signifikan terhadap masyarakat secara langsung.

“Inovasi di bidang pertanian ini luar biasa, sebagai diversifikasi di antara tanaman-tanaman pokok lain. Tentu ini dalam rangka untuk mengantisipasi tanam pokok kita yang memang mulai lesu,” kata Sukadiono.

Selama ini, kata Sukadiono, tanaman pokok yang dibudidayakan petani tidak seimbang antara ongkos tanam dan pendapatan. Melihat fakta tersebut, inovasi bidang pertanian yang dilakukan MPM merupakan ikhtiar yang harus didukung, termasuk gerakan yang dilakukan JATAM. “Ini (pisang cavendis) merupakan tanaman yang berpotensi profit yang luar biasa,” katanya.

- Advertisement -
- Advertisement -

Terbaru!